Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

John Lewis, Ikon Gerakan Hak Sipil Melawan Rasialisme, Meninggal di Usia 80 Tahun

Kompas.com - 18/07/2020, 15:03 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Rep John Lewis, pemimpin gerakan hak-hak sipil dan belakangan menjadi anggota Kongres AS, meninggal dunia pada usia 80 tahun.

Lewis adalah salah seorang dari "Enam Besar" (Big Six) pemimpin hak-hak sipil, diantaranya Martin Luther King Jr, dan membantu mengorganisasi peristiwa bersejarah "Pawai 1963" (1963 March) di Washington.

Sebagai anggota kongres, dia adalah politikus Partai Demokrat untuk wilayah Georgia, dan mewakili wilayah yang meliputi sebagian besar ibu kota negara bagian itu, Atlanta.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Martin Luther King Jr, Tokoh Persamaan Hak Sipil

Pada Desember 2019, Lewis mengumumkan bahwa dia telah didiagnosa menderita kanker pankreas stadium empat.

"Saya bertarung demi kebebasan, kesetaraan, hak asasi manusia, nyaris sepanjang hidup saya," ujarnya dalam pernyataan yang dirilis kala itu.

"Saya tidak pernah menghadapi pertarungan seperti yang saya alami saat ini."

Selama terlibat dalam gerakan hak-hak sipil, Lewis adalah salah satu pendiri Student Nonviolent Coordinating Committee (SNCC), dan kemudian menjadi pemimpinnya dari 1963 hingga 1966.

Dia terlibat dalam mengorganisir dan berpidato pada 'Pawai 1963' di Washington, sebuah aksi unjuk rasa di mana Dr. King menyampaikan pidato bersejarah I Have a Dream.

Ketua DPR Amerika Serikat sekaligus politikus Partai Demokrat, Nancy Pelosi mengkonfirmasi kematian Lewis dalam pernyataan yang diunggah di situs webnya dan di media sosial.

Dia menulis bahwa Lewis "adalah sosok penting dari gerakan hak-hak sipil, yang atas keyakinan dan keberaniannya, telah mengubah bangsa kita".

Baca juga: Kontras Nilai Eksekusi Mati TKI di Arab Saudi Melanggar Hak Sipil

Pelosi juga menyebut Lewis, sebagai anggota kongres, sebagai sosok "dihormati dan dicintai".

"Setiap hari kehidupan John Lewis didedikasikan untuk menyuarakan kebebasan dan keadilan bagi semua orang," katanya.

"Seperti yang dia nyatakan 57 tahun lalu selama bulan Pawai (March) di Washington, di bawah bayangan tugu Lincoln Memorial: 'Pikiran, jiwa, dan hati kita tidak dapat beristirahat sampai kebebasan dan keadilan ada untuk semua orang.'

"Betapa tepatnya, bahkan dalam pekan-pekan terakhirnya saat bergelut dengan kanker, John terpanggil untuk bergabung dalam aksi damai saat generasi baru AS turun ke jalan untuk menuntaskan misi keadilan rasial yang belum selesai."

Baca juga: Setara Institute: Hak Sipil Warga Penghayat Kepercayaan Harus Segera Dipenuhi

Martin Luther King Jr dikenal sebagai tokoh pergerakan melawan diskriminasi ras dan memperjuangkan undang-undang hak sipil di AS.BIOGRAPHY.com Martin Luther King Jr dikenal sebagai tokoh pergerakan melawan diskriminasi ras dan memperjuangkan undang-undang hak sipil di AS.

Setelah mengetahui kabar kematiannya, kelompok hak-hak sipil NAACP mengeluarkan cuitan di Tweeter yang isinya menyatakan "kesedihan mendalam".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com