Namun, penawaran sekolah itu tidak cukup baik menurut Vicky Li Yip, yang memiliki tiga anak-anak masing-masing berusia 5, 8, dan 10 tahun.
Li Yip adalah seorang pekerja yang mendapatkan hak untuk bekerja dari rumahnya di Houston. Ia mengaku sekolah online untuk anak-anaknya adalah hal yang melelahkan untuknya, sekali pun telah dibantuan suaminya.
Baca juga: Ini Dia Uji Coba Vaksin Corona yang Menghasilkan Antibodi
Senada dengan Brinson, baginya program kembali ke sekolah juga tidak menjadi kabar baik baginya karena kondisi kotanya yang menjadi pusat penyebaran virus corona.
Dia telah mempertimbangkan apa artinya bagi anak-anaknya yang akan menghadapi kemungkinan paparan virus berbahaya setiap hari.
"Membuatku menangis hanya untuk mengatakannya (dampak paparan virus corona)," kata Li Yip.
"Untuk berpikir bahwa aku harus memberi tahu anak-anak, ketika mereka melihat kakek-nenek mereka, mereka tidak bisa memeluk mereka," ungkapnya yang khawatir anggota keluarga lainnya akan terpapar virus corona.
Rebecca Witte seorang juru bicara Departemen Koreksi Kansas mengakui betapa sulitnya membantu anak melakukan sekolah online, di mana dalam waktu bersamaan dia juga harus bekerja menangani masalah 900 narapida Kansas yang terinfeksi virus corona.
Baca juga: Dampak Corona, Resort World Sentosa PHK Banyak Karyawan
Suami Witte adalah seorang kepala sekolah, tapi di saat pandemi corona dan sekolah-sekolah melakukan kegiatan belajar-mengajar secara online, suaminya tidak cukup miliki banyak waktu untuk membantu anaknya.
"Berusaha untuk sambil bekerja, itu sulit. Akan menarik untuk melihat apa rencana (sekolah) di musim gugur. Saya berharap mereka (anak-anak) tidak di rumah sepanjang waktu dengan saya mencoba untuk mengajari mereka sambil bekerja,” ungkapnya.
Sejarawan pendidikan Jonathan Zimmerman mengatakan, fungsi sekolah saat ini tidak hanya untuk mengajarkan keterampilan dasar dan kewarganegaraan, tetapi sekarang sekolah memiliki fungsi yang luas.
Baca juga: Unggah Parodi Surah Corona seperti Al Quran di Facebook, Blogger Ini Divonis 6 Bulan Penjara
Sekolah saat ini menjadi agen layanan sosial secara hukum, menyediakan kebutuhan seperti makanan gratis dan layanan kesehatan mental.
"Seluruh struktur ekonomi berubah pascaperang, dan pendidikan formal menjadi prasyarat untuk kemandirian dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Zimmerman.
Ketika sekolah berjalan secara online peran orang tua, disebutnya menjadi semakin bertambah terhadap anaknya yaitu mengawasi pendidikan, menjamin kebutuhan makanannya, serta mengelola tingat emosi anak.
Akibatnya, saat itulah sangat mudah terjadi konflik dalam keluarga, karena di sisi lain orang tua tetap harus bekerja seperti biasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.