Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Pandemi Covid-19, Orang Tua di AS Stres Pikirkan Anaknya, Kenapa?

Kompas.com - 17/07/2020, 21:12 WIB
Shintaloka Pradita Sicca,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Namun, penawaran sekolah itu tidak cukup baik menurut Vicky Li Yip, yang memiliki tiga anak-anak masing-masing berusia 5, 8, dan 10 tahun.

Li Yip adalah seorang pekerja yang mendapatkan hak untuk bekerja dari rumahnya di Houston. Ia mengaku sekolah online untuk anak-anaknya adalah hal yang melelahkan untuknya, sekali pun telah dibantuan suaminya.

Baca juga: Ini Dia Uji Coba Vaksin Corona yang Menghasilkan Antibodi

Senada dengan Brinson, baginya program kembali ke sekolah juga tidak menjadi kabar baik baginya karena kondisi kotanya yang menjadi pusat penyebaran virus corona.

Dia telah mempertimbangkan apa artinya bagi anak-anaknya yang akan menghadapi kemungkinan paparan virus berbahaya setiap hari.

"Membuatku menangis hanya untuk mengatakannya (dampak paparan virus corona)," kata Li Yip.

"Untuk berpikir bahwa aku harus memberi tahu anak-anak, ketika mereka melihat kakek-nenek mereka, mereka tidak bisa memeluk mereka," ungkapnya yang khawatir anggota keluarga lainnya akan terpapar virus corona.

Rebecca Witte seorang juru bicara Departemen Koreksi Kansas mengakui betapa sulitnya membantu anak melakukan sekolah online, di mana dalam waktu bersamaan dia juga harus bekerja menangani masalah 900 narapida Kansas yang terinfeksi virus corona.

Baca juga: Dampak Corona, Resort World Sentosa PHK Banyak Karyawan

Suami Witte adalah seorang kepala sekolah, tapi di saat pandemi corona dan sekolah-sekolah melakukan kegiatan belajar-mengajar secara online, suaminya tidak cukup miliki banyak waktu untuk membantu anaknya.

"Berusaha untuk sambil bekerja, itu sulit. Akan menarik untuk melihat apa rencana (sekolah) di musim gugur. Saya berharap mereka (anak-anak) tidak di rumah sepanjang waktu dengan saya mencoba untuk mengajari mereka sambil bekerja,” ungkapnya.

Sejarawan pendidikan Jonathan Zimmerman mengatakan, fungsi sekolah saat ini tidak hanya untuk mengajarkan keterampilan dasar dan kewarganegaraan, tetapi sekarang sekolah memiliki fungsi yang luas.

Baca juga: Unggah Parodi Surah Corona seperti Al Quran di Facebook, Blogger Ini Divonis 6 Bulan Penjara

Sekolah saat ini menjadi agen layanan sosial secara hukum, menyediakan kebutuhan seperti makanan gratis dan layanan kesehatan mental.

"Seluruh struktur ekonomi berubah pascaperang, dan pendidikan formal menjadi prasyarat untuk kemandirian dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Zimmerman.

Ketika sekolah berjalan secara online peran orang tua, disebutnya menjadi semakin bertambah terhadap anaknya yaitu mengawasi pendidikan, menjamin kebutuhan makanannya, serta mengelola tingat emosi anak.

Akibatnya, saat itulah sangat mudah terjadi konflik dalam keluarga, karena di sisi lain orang tua tetap harus bekerja seperti biasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

UPDATE Singapore Airlines Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com