Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melbourne Lockdown 2 Kali, Pertanda Kembali Normal Tak Bisa Buru-buru

Kompas.com - 13/07/2020, 08:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Tidak ada pihak manapun yang bisa menyombongkan diri.

Adalah hal yang sulit untuk selalu bersikap waspada hingga vaksin ditemukan.

Semua orang ingin kembali ke "kehidupan normal", namun kenyataannya tidak akan ada kehidupan normal di tahun 2020.

Baca juga: Inggris dan Australia Tawarkan Kewarganegaraan untuk Hong Kong

Aturan social distancing akan diperketat atau dilonggarkan dari waktu ke waktu sebagai cara penanganan penularan virus corona.

Tidak berarti pula dengan melakukan satu kali lockdown, segalanya dapat kembali berjalan "normal", bahkan setelah angka kasus menurun.

Kenyataan harus diterima bahwa tahun ini adalah tahun yang tidak normal dan rencana yang telah disiapkan di awal tahun tidak akan berjalan seperti yang diharapkan. Orang-orang pun mulai jengah.

Kembali ke nol bagaikan sebuah kelemahan dan pemerintah harus memikirkan bagaimana caranya menghadapi rasa frustrasi mereka.

Namun, semua orang tetap harus selalu siap untuk bertindak singkap dan fleksibel dalam menghadapi kenaikan atau penurunan jumlah kasus.

Baca juga: Kaos Kaki Ajaib Ciptaan Australia Bisa Mudahkan Astronot Mendarat di Bumi

Belajar dari kesulitan

Kesulitan-kesulitan telah dipelajari selama ini, seperti pelanggaran yang dilaporkan dalam pedoman pengendalian penularan di hotel-hotel yang menjadi tempat karantina untuk pendatang masuk Australia.

Ini menunjukkan bahkan jika 99 persen sistem berjalan, kesalahan satu saja dalam upaya pengendalian penularan sudah cukup menyebabkan kembali meningkatnya kasus.

Di satu sisi, banyaknya kasus yang terdeteksi adalah tanda jika sistem deteksi dan pelacakan kontak berfungsi. Ini jadi hal yang meyakinkan.

Tetapi kembalinya wabah ditemukan juga dalam pandemi virus corona selama ini. Hal yang penting adalah bagaimana penanganannya dan kembali ke aturan pembatasan menjadi diperlukan.

Dan seperti biasa, pesan utama adalah dites jika merasa tidak sehat, mencuci tangan dengan benar, mengikuti anjuran diam di rumah, tidak banyak bergaul dengan orang lain, dan memahami jika menjaga jarak fisik masih jadi cara terbaik untuk mencegahnya.

Baca juga: Serangan Siber ke Situs Pemerintah Australia, China Dituduh Sebagai Dalangnya

Masker sendiri tidak cukup membuat Anda tetap aman, tetapi orang-orang yang tinggal di hot spot Victoria mungkin sebaiknya mempertimbangkan untuk memakainya, saat ohysical distancing tidak dapat dilakukan seperti supermarket.

Tetapi untuk negara bagian Australia lainnya di luar hot spot, pemakaian masker di tempat umum belum direkomendasikan.

Intinya adalah semua orang memiliki peran untuk membendung penularan Covid-19 dan mencegah kemungkinan lockdown terjadi lagi di masa depan.

Baca juga: Beri Semangat, Murid-murid Australia Nyanyi Lagu Rumah Kita untuk Siswa Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com