Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Vikas Dubey: Tembak di Mana pun Dia Berada

Kompas.com - 11/07/2020, 17:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

NEW DELHI, KOMPAS.com - Sebelum tewas ditembak polisi India, gangster Vikas Dubey, telah lama menjadi buronan polisi.

Dia juga didakwa atas pembunuhan hampir 60 orang. Polisi bahkan menawarkan hadiah 50.000 rupee India atau Rp 9,5 juta atas informasi yang mengarah pada penangkapan Dubey.

Ketika dituduh bertanggung jawab atas kematian 8 polisi saat insiden baku tembak di Uttar Pradesh, ibunda Dubey angkat bicara.

Atas pembunuhan 8 polisi tersebut, Sarla Dubey sangat marah terhadap anaknya dan mengatakan perbuatan itu merupakan tindakan yang brutal.

"Dia harus ditembak mati, di mana pun dia berada," ujar Sarla Dubey sebagaimana dilansir dari The New Indian Express, sabtu (4/7/2020).

Baca juga: Vikas Dubey, Gangster India yang Terlibat Pembunuhan Mantan Menteri

"Orang-orang datang dan memberi tahu saya tentang kejadian itu. Saya juga melihatnya di TV. Seseorang yang telah memberikan begitu banyak kesusahan kepada orang lain harus membayar dosanya," sambung Sarla Dubey.

Suami Sarla Dubey, Ramkumar Dubey, menyerahkan sepenuhnya kasus Vikas Dubey kepada pihak kepolisian.

"Pemerintah akan bertindak sesuai norma, apa yang bisa saya lakukan? Pemerintah akan mengambil langkah-langkah yang dirasa tepat," kata Ramkumar Dubey.

Ramkumar menambahkan dia tidak mempunyai informasi mengenai insiden baku tembak yang menewaskan 8 polisi India tersebut.

"Ketika saya tidak dapat berbicara untuk diri saya sendiri, lalu bagaimana saya bisa berbicara untuk orang lain," ujar Ramkumar Dubey.

Baca juga: Sempat Tertangkap, Gangster Pembunuh 8 Polisi di India Ditembak Mati

Ketika ditanya apakah dia telah meminta putranya untuk menghentikan tindakan kriminal, Ramkumar hanya menjawab Dubey tidak pernah datang lagi ke rumah orang tuanya.

Sebelum ditembak mati oleh polisi, ubey ditangkap di Madya Pradesh pada Jumat (10/7/2020).

Ketika Dubey akan dibawa polisi ke Uttar Pradesh, mobil yang dia tumpangi terbalik.

Polisi lantas menembaknya karena dia mencuri senjata polisi dan berusaha melarikan diri sebagaimana dilansir dari BBC, Jumat (10/7/2020).

Inspektur Jenderal Polisi, Mohit Agarwal, mengatakan polisi menembak Dubey karena menolak untuk menyerah dan menembaki petugas.

Baca juga: Razia Warung Kopi, Cara Satpol PP Surabaya Cegah Aksi Gangster Remaja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com