Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangkal Virus Corona, Pria Ini Pakai Masker Emas

Kompas.com - 05/07/2020, 07:15 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

PUNE, KOMPAS.com - Seorang pria di India mengaku membayar 4.000 dollar AS, sekitar Rp 58,2 juta, untuk mendapatkan masker emas agar dia terlindugi dari virus corona.

Shankar Kurhade, pengusaha dari Pune, menceritakan penutup wajah itu berbobot sekitar 60 gram, dengan pembuatannya butuh waktu delapan hari.

Baca juga: Trump Mengaku Tak Masalah jika Diminta Pakai Masker

"Benda ini adalah masker tipis dan mempunyai pori-pori kecil yang bisa membantu saya bernapas," jelas Kurhade dilansir AFP.

Si pengusaha mengaku tidak yakin jika masker emas itu bisa melindunginya dari virus corona. "Tapi, saya mengambil langkah perlindungan," kata dia.

Lebih lanjut, pria 49 tahun itu mengungkapkan ketika keluar rumah, dia senang menghiasi diri dengan perhiasa emas hingga mencapai satu kilogram.

Diwartakan Sabtu (4/7/2020), perhiasa yang melekat di tubuhnya itu melingkupi cincin yang melingkar di jari kanan, gelang, dan kalung.

Kurhade, yang usahanya adalah membuat gudang untuk industri, mengisahkan mendapat ide itu saat membaca berita ada pria yang membuat masker dari perak.

Dia menuturkan setelah benda itu jadi, dia memakainya ke mana-mana, dan memukau khalayak saat dia belanja di sebuah supermarket.

"Orang-orang kemudian ingin berfoto dengan saya," ucap Kurhade, di mana pernyataannya itu terjadi di tengah upaya India menekan virus corona.

New Delhi mewajibkan masker di ruang publik, setelah wabah itu menginfeksi 650.000 orang dan emmbunuh 18.600 di antaranya.

Baca juga: Ada Aksi Tolak RUU HIP di Tugu Kujang Bogor, Mayoritas Demonstran Tak Pakai Masker

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com