Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 02/07/2020, 18:35 WIB

NEW DELHI, KOMPAS.com - Pejabat di Negara Bagian Karnataka, India, minta maaf setelah muncul video memperlihatkan jenazah korban Covid-19 dibuang begitu saja di lubang.

Dalam video yang ditampilkan oleh NDTV di YouTube, nampak sejumlah pekerja yang berpakaian hazmat membawa kantong jenazah.

Dilansir BBC Rabu (1/7/2020), petugas tersebut membawa jenazah korban Covid-19 dan kemudian membuangnya begitu saja di sebuah lubang.

Baca juga: Jenazah Korban Covid-19 Disimpan di Dalam Truk Pendingin di New York

Otoritas di Distrik Bellary mengonfirmasi bahwa video itu asli, dan melayangkan permintaan maaf kepada keluarga korban virus corona.

Karnataka melaporkan sekitar 246 korban meninggal. Namun, negara bagian itu dipuji karena sigap melakukan tracing dan mencegah wabah.

Adapun jenazah yang viral dalam rekaman itu merupakan bagian dari delapan korban virus corona yang meninggal beberapa hari sebelumnya.

Pejabat distrik senior SS Nakula kepada BBC Hindi's Imran Qureshi mengatakan, mereka sudah mengirimkan surat penjelasan kepada keluarga korban.

"Kami begitu sedih dan minta maaf soal ini. Kami mengecam cara mereka memperlakukan jasad itu. Seharusnya bisa diperlakukan lebih manusiawi," ujar Nakula.

Dia menjelaskan bahwa secara protokol kesehatan, petugas tersebut memang menerapkannya secara baik. "Kami mempersoalkan cara mereka menangani jenazah yang 'tak bermartabat'," jelasnya.

Nakula menyatakan, semua tim yang ada dalam video tersebut langsung diberhentikan, diganti dengan tim yang bakal memperlakukan korban meninggal secara manusiawi.

Di India, masih terdapat ketakutan dan stigma yang menyertai penderita Covid-19, di mana jika tertular, mereka langsung dicap negatif.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih buruk lagi jika meninggal, di mana jenazahnya dibuang begitu saja karena petugas terlalu takut untuk menyentuhnya.

Dengan hampir 600.000 kasus yang terkonfirmasi, India menjadi negara keempat di dunia yang paling terdampak virus corona.

Baca juga: Sederet Kasus Warga Ditetapkan Tersangka akibat Tolak Pemakaman Jenazah Korban Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+