Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/07/2020, 11:07 WIB
Shintaloka Pradita Sicca,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber AFP

 

PARIS, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang terjadi hingga saat ini membuat semakin banyak orang-orang Barat melihat pengaruh besar China terhadap dunia.

Klaim tersebut didapat setelah survei dilakukan oleh German Marshall Fund yang berbasis di AS, dan mengambil sampel dari publik Perancis, Jerman, dan AS.

Penelitian ini dilakukan bersama dengan Bertelsmann Foundation di Jerman dan Institut Montaigne di Paris, yang menyurvei lebih dari 1.000 orang berbeda di setiap negara dari 9-22 Januari dan 11-19 Mei.

Di AS, opini tentang besarnya pengaruh China menunjukan peningkatan yang signifikan sejak pecahnya Covid-19 di dunia, yaitu dari 6 pesen menjadi 14 persen.

Di Jerman dan Prancis juga mengalami peningakatan opini, yang masing-masing mengalami peningkatan 8 persen dan 15 persen.

Baca juga: Muncul Klaster Baru Corona, China Tutup Pabrik Pepsi dan Stop Impor Ayam dari AS

Di Jerman menunjukan angka peningkatan dari 12 persen menjadi 20 persen, sedangkan di Prancis meningkat dari 13 persen menjadi 28 persen.

Wakil Direktur German Marshall Fund, Martin Quencez mengatakan pendapat yang menyebutkan Beijing berpengaruh besar terhadap dunia, adalah suatu gagasan abstrak sebelum pandemi virus corona terjadi.

Quencez memperkirakan bahwa dampak corona terhadap kehidupan masyarakat global akan bertahan lama dari generasi ke generasi dan mempengaruhi berbagai perspektif politik.

"Tampaknya lebih struktural dari pada sekadar respons cepat terhadap krisis," katanya di Paris seperti dilansir dari AFP (30/6/2020).

Namun, pendapat yang menyebutkan AS sebagai negara yang paling berpengaruh di dunia masih cukup tinggi.

Baca juga: Fauci: Bungkam Peneliti Virus Corona, China Rugikan Dunia

Misalnya, di Prancis pada Mei, 55 persen orang mengatakan AS adalah pemain global teratas. Meski, ada penurunan dari 67 persen pada Januari.

Angka serupa dilaporkan juga terjadi di Jerman.

Kemudian ada fakta dari hasil survei tersebut bahwa mayoritas masyarakat Jerman dan Prancis menyarankan negaranya semakin waspada terhadap pengaruh China, dari aspek perubahan iklim yang terjadi, HAM, dan keamanan dunia maya.

Untuk pengaruh negatif tersebut, pendapat untuk AS lebih rendah.

Ada kemungkinan hal itu didorong karena Presiden Donald Trump telah mendorong keras negara-negara Eropa untuk melakukan pembatasan akses masyarakat China ke negara-negara mereka.

Baca juga: Dituding AS Hendak Mencuri Vaksin Virus Corona, China Merasa Ternodai

Sejak corona mewabah ke seluruh dunia, Presiden AS Donald Trump sangat keras menyalahkan China.

Trump menilai China memiliki manajemen yang buruk dalam menangani virus corona yang ditemukan pertama di sana pada akhir tahun lalu, sampai bisa menyebar ke seluruh dunia.

Namun, para kritikus menilai usaha Trump tersebut untuk mengalihkan pandangan dunia bahwa pemerintahannya juga telah gagal dalam menangani kasus corona di dalam negerinya.

Terbukti dengan jumlah korban tewas karena corona di AS sejauh ini berada pada posisi tertinggi dibanding negara mana pun.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com