BEIJING, KOMPAS.com - Virus G4 yang merupakan flu babi jenis baru, diyakini para peneliti punya peluang untuk menjadi pandemi baru di dunia.
Virus bernama resmi G4 EA H1N1 sudah menginfeksi 10,4 persen sampel pekerja di industri babi hingga Selasa (30/6/2020), sedangkan 4,4 persen sampel populasi umum juga sudah terpapar.
Dengan demikian, virus baru ini baru masuk kategori "berpotensi jadi pandemi" yang artinya masih banyak kemungkinan bisa terjadi.
Forbes pada Selasa (30/6/2020) yang mengutip jurnal Proceeding of National Academic of Science (PNAS) menyebutkan, ada 7 alasan kenapa virus G4 ini berpotensi jadi pandemi.
Baca juga: G4, Flu Babi Jenis Baru yang Muncul di China dan Bisa Jadi Pandemi
Virus G4 sudah beredar di populasi babi-babi China. Bagian pertama dari studi PNAS menemukannya setelah puluhan ribu tes swab hidung babi di 10 provinsi berbeda China selama 7 tahun.
Sampel-sampel ini serta sampel paru-paru dari babi diperiksa untuk mengetahui adanya berbagai jenis flu.
Dari 2011-2013 varian paling umum dari virus flu EA H1N1 adalah strain genotipe 1 (G1), tapi mutasi pada strain ini akhirnya memunculkan varian genotipe 4 (G4).
Setiap tahun sejak 2014, varian G4 menjadi semakin jamak, melampaui master G1 aslinya untuk menjadi genotipe dominan tunggal dari virus flu EA H1N1 di antara populasi babi China.
Baca juga: Virus Flu Babi Baru G4 Disebut Sudah Menginfeksi 4,4 Persen Populasi China
Bagian kedua dari studi PNAS yang merupakan serangkaian percobaan di lab, menemukan virus G4 EA H1N1 dapat terikat dengan reseptor SAα2,6Gal yang mirip manusia.
SAα2,6Gal adalah reseptor yang ada di sel lapisan saluran pernapasan manusia. Dengan melekat di reseptor, virus dapat masuk ke sel-sel manusia.
Bagian ketiga dari studi PNAS menunjukkan virus G4 bisa menempel di sel manusia, terutama di sel-sel yang melapisi trakea.
Dengan melekat di tabung penguhubung saluran pernapasan bagian atas dan bagian bawah serta paru-paru ini, virus dapat menuju ke paru-paru manusia.
Baca juga: Mengenal G4 EA H1N1, Virus Flu Babi yang Muncul di China
Di bagian keempat studi PNAS, terungkap bahwa sel-sel yang biasanya melapisi bronkus dan alveoli manusia berhasil diinfeksi dengan virus G4 di laboratorium.
Setelah masuk ke sel-sel manusia, virus baru ini berkembang biak dan menyebar di sana.
PNAS di bagian kelima coba menemukan apakah virus ini dapat ditularkan antar-manusia.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.