Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unggah Video Polisi Moral Serang Wanita Tak Pakai Hijab, Aktris Iran Ini Dipenjara

Kompas.com - 29/06/2020, 12:54 WIB
Shintaloka Pradita Sicca,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber Daily Mail

TEHERAN, KOMPAS.com - Akibat mengunggah ulang video polisi moral menyerang wanita tak pakai hijab, aktris Iran, Taraneh Alidoosti, mendapat hukuman 5 bulan penjara.

Alidoosti adalah bintang film dari The Salesman yang mendapatkan piala Oscar dalam kategori film bahasa asing terbaik pada 2017 silam. Media global sering menyebutnya sebagai Natalie Portaman dari Iran.

Dilansir Daily Mail (25/6/2020) Deputi Urusan Hukum dan Parlemen untuk penegakan hukum Iran (NAJA) memperkarakan Alidoosti karena mengunggah ulang video sebuah film kontroversial menunjukkan pertemuan antara seorang perwira polisi moralitas dan seorang wanita.

Dalam video tersebut memperlihatkan seorang polisi menyerang seorang perempuan tersebut karena tidak mengenakan hijab di jalanan Iran. 

Aktris ini telah dipanggil pihak berwajib pada 21 Januari 2020, tetapi kemudian dibebaskan dengan jaminan. 

Volant Media UK melaporkan, Alidoosti dipanggil ke kantor penuntutan media dan kebudayaan cabang kesembilan pada 21 Januari 2020 tersebut dengan dakwaan telah melakukan 'kegiatan propaganda melawan negara'.

Baca juga: Remaja 13 Tahun di Iran Dibunuh Secara Brutal, Lambannya Pengesahan RUU Perlindungan Anak Jadi Sorotan

Giso Faghfouri, seorang jurnalis seni dan budaya veteran, kemudian mengabarkan bahwa Alidoosti telah dijatuhi hukuman karena adanya pengajuan perkara dari NAJA tersebut.

"Setelah keluhan hukum dari Deputi Urusan Hukum dan Parlemen NAJA, Taraneh Alidoosti dijatuhi hukuman lima bulan penjara," ujar Faghfouri dalam Twitternya.

Namun, Alidoosti diperkirakan tidak akan dipenjara segera karena hukumannya telah ditunda hingga dua tahun.

Dia dibebaskan dengan jaminan setelah didakwa dan belum secara terbuka menanggapi hukumannya.

Aktor Iran Babak Karimi yang ikut membintangi film The Salesman mengatakan kepada Variety bahwa hukuman untuk Alidoosti adalah tindakan intimidasi oleh rezim pemerintah.

Aktris yang memiliki enam juta pengikut Instagram ini cukup aktif mengkritik pemerintahan Iran.

Baca juga: Bapak Bunuh Anak Gadis 14 Tahun karena Hendak Menikah, Publik Iran Marah Besar

Pada awal tahun ini, ia mengkritik pemerintah di Teheran dalam sebuah posting di Instagram dan mengatakan, "Kami bukan warga negara, tetapi 'tawanan'".

Dia juga mengganti gambar profilnya dengan warna hitam sebagai tanda berkabung yang ditujukan kepada para demonstran yang ditembak mati oleh pasukan keamanan dalam protes yang mengguncang Iran pada November tahun lalu.

Dia sebelumnya juga menyuarakan protes terhadap keputusan Presiden AS, Donald Trump yang memberlakukan larangan visa pada Iran.

Pada 2017, dia memboikot upacara Academy Award setelah The Salesman dinominasikan dalam kategori film berbahasa asing terbaik, karena rasis.

Editor Senior International Iran yang berbasis di London, Fariba Sahraei mengatakan sekarang ini banyak orang Iran telah mulai aktif menggunakan media sosial untuk meningkatkan kesadaran tentang pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di Iran.

"Penangkapan dan hukuman berikutnya terhadap Taranah Alidoosti menunjukkan bagaimana rezim berusaha menghentikan warga Iran dari penggunaan media sosial untuk mengekspos pelanggaran hak asasi manusia di negara itu," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com