Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakek Ini Berburu Pokemon Go Pakai 64 Handphone di Sepeda

Kompas.com - 29/06/2020, 11:16 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

TAIPEI, KOMPAS.com - Seorang kakek di Taiwan menjadi sorotan karena berburu Pokemon Go dengan menempatkan 64 buah handphone di sepeda.

Chen Sanyuan sempat menjadi perhatian dunia pada Agustus 2018, ketika salah seorang pengguna jalan mengabadikan aksinya di Taipei.

Baca juga: Sedang Bermain Pokemon Go, Gadis Ini Tewas Ditembak di Kepala

Saat itu, kakek yang kini berusia 70 tahun mengendarai sepeda dengan 11 handphone berada di setangnya, dengan semuanya adalah permainan Pokemon Go.

Setelah kisahnya menyebar di Reddit, situs game Taiwan, EXP.GG, mewawancarainya di mana Chen mengungkapkan dia ingin bisa mengoperasikan beberapa akun di saat yang sama.

Dia mengaku langung menyukai permainan yang dikembangkan Niantic setelah dikenalkan oleh cucunya, dan memutuskan untuk makin serius memainkannya.

Dilansir Oddity Central pekan lalu, seiring waktu, Chen menggelontorkan uang dan tenaga untuk bermain Pokemon Go. Termasuk menambah jumlah ponsel.

Ketika pertama kali menjadi sorotan, dia sudah mempunyai 11 handphone. Kemudian setelah viral, dia mendapat sponsor sehingga gawainya bertanbah.

Dia kembali menjadi perhatian karena dilaporkan TVBS, saat ini dia memiliki sekitar 64 gawai yang dipasang di setang sepeda.

Beberapa kalangan menyarankan supaya Chen mengganti sepedanya menjadi beroda tiga. Sehingga dia tidak mengalami kecelakaan saat berkeliling.

Meski demam Pokemon Go sudah menghilang beberapa tahun lalu, kakek itu masih setia memainkannya, dengan saat ini bobot sepedanya mencapai 22 kg.

Baca juga: Pokemon Go Kini Bisa Dimainkan Tanpa Harus Keluar Rumah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com