Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adik PM Singapura Gabung Partai Oposisi, Pemilu Singapura Memanas

Kompas.com - 24/06/2020, 14:34 WIB
Ericssen,
Miranti Kencana Wirawan

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com – Suhu politik di Singapura semakin panas sehari setelah pengumuman pemilihan umum (pemilu) akan digelar pada Jumat 10 Juli mendatang.

Lee Hsien Yang yang notabene adalah adik kandung Perdana Menteri Lee Hsien Loong mengumumkan Rabu pagi (24/06/2020) dia telah bergabung dengan partai oposisi baru bernama Partai Singapura Maju (PSP).

Keputusan politik Hsien Yang tentunya tidak dapat dipandang sebelah mata oleh partai berkuasa pimpinan abangnya, Partai Aksi Rakyat (PAP).

“Dia bukan orang sembarangan. Ayahnya Lee Kuan Yew adalah pendiri Singapura. Keputusannya bergabung dengan kita adalah indikasi jelas pemerintahan PAP tidak mengikuti apa yang Lee senior inginkan,” ucap Dr Tan Cheng Bock, sekretaris jenderal PSP yang mendampingi Hsien Yang menemui warga di Pasar Tiong Bahru sebagaimana dilansir Straits Times.

Baca juga: Gelar Pemilu Saat Pandemi Virus Corona, Singapura Pakai Metode Baru

Konflik rumah warisan

Perang dingin antara abang adik Lee yang menggemparkan Singapura telah mewarnai kancah politik Singapura selama 3 tahun terakhir.

Benih konflik dimulai dari sengketa keluarga mengenai rumah warisan Lee senior yang berlokasi di 38 Oxley Road.

Hsien Yang dan kakak perempuannya Lee Wei Ling mengatakan, Lee Kuan Yew telah berpesan agar rumah itu dihancurkan setelah dia wafat agar tak dijadikan sarana pengkultusan terhadap dirinya.

Baca juga: Jelang New Normal, Singapura Buka Lagi Rumah Ibadah dan Museum

Keduanya mengaku PM Lee menentang pesan itu dengan berbohong di parlemen bahwa ayah mereka telah terbuka untuk mempertimbangkan kembali rencana merobohkan rumah itu.

Mereka menyatakan telah kehilangan kepercayaan serta menuding sang kakak telah menyalahgunakan kekuasaan dan pengaruhnya di pemerintahan demi agenda pribadinya.

Misalnya ingin mempertahankan rumah tersebut demi kepentingan politiknya, termasuk mengorbitkan putranya untuk menjadi calon pemimpin masa depan Singapura. PM Lee menolak keras tudingan penyalahgunaan kekuasaan dan nepotisme tersebut.

Baca juga: Yayasan Temasek Singapura Kembali Salurkan Bantuan ke Indonesia Perangi Covid-19

Belum diketahui apakah Hsien Yang akan berlaga menjadi calon parlementarian atau akan mendukung PSP melalui pendanaan dan dukungan moral kampanye.

Pebisnis berusia 62 tahun itu menyatakan dia akan memberikan jawaban ketika waktunya tepat.

Selama ini sosok Hsien Yang lebih dikenal sebagai eksekutif senior korporat Singapura. Dia menjabat selama 12 tahun dari 1995 hingga 2007 sebagai Chief Executive Officer (CEO) Singtel, perusahaan telekomunikasi terbesar di negeri “Singa”.

Jabatan publik terakhirnya pada 2018 adalah sebagai pimpinan Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS).

Baca juga: WNI Tercatat Membeli Hunian Terbanyak Kedua di Distrik Elite Singapura

Tan Cheng Bock: Dari Kawan Menjadi Lawan

Bergabungnya Hsien Yang ke PSP sesungguhnya tidak terlalu mengejutkan. Dia menyatakan secara terbuka dukungan kepada PSP pada Juli 2019.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com