Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditangkap di Bandara LA, Terduga Mata-mata China Beberkan Misinya

Kompas.com - 12/06/2020, 19:05 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

LOS ANGELES, KOMPAS.com - Seorang peneliti China yang dicurigai sebagai mata-mata ditangkap di bandara Los Angeles, Amerika Serikat (AS), Minggu (7/6/2020) waktu setempat.

Ia diamankan pihak berwenang saat hendak meninggalkan Negeri "Paman Sam", demikian yang diungkap petugas berwajib.

Xin Wang, nama peneliti itu, ditangkap ketika bersiap naik pesawat ke China. Laporan ini diumumkan oleh Kantor Pengacara AS di San Francisco dan FBI dalam pernyataan bersama.

Baca juga: Australia Tidak Aman untuk Mahasiswa China dan Asia, Benarkah?

Pihak berwenang mengatakan, Wang masuk AS pada Maret 2019 dengan menyamar sebagai peneliti medis yang akan melakukan penelitian ilmiah di University of California, San Francisco (UCSF).

Tetapi saat ditanyai oleh agen Bea Cukai dan Patroli Perbatasan (CBP) di bandara, Wang mengakui dirinya adalah anggota Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA), dan dipekerjakan oleh laboratorium universitas militer.

Menurut dokumen pengadilan, Wang berkata ke agen CBP bahwa ia telah diperintahkan oleh atasannya di China, untuk mengamati tata letak laboratorium UCSF, dan membawa pulang informasi itu untuk ditiru di China.

Baca juga: Pandemi Virus Corona Pukul Telak Perjanjian Dagang AS-China

"CBP menerima informasi bahwa Wang telah mempelajari UCSF yang dibagikan ke rekan-rekan PLA-nya, dan dia telah mengirim penelitian ke labnya di China melalui surel," kata pihak berwenang dalam pernyataannya.

"Wang juga berkata kepada profesor pembimbingnya di UCSF, bahwa dia telah meniru beberapa pekerjaan profesor itu di lab China," imbuh mereka dikutip dari AFP Jumat (12/6/2020).

Beberapa proyek laboratorium UCSF dibiayai oleh dana hibah dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat, kata pejabat pusat.

Pihak berwenang melanjutkan, Wang diketahui telah menghapus pesan-pesan WeChat di ponselnya, sebelum tiba di bandara untuk penerbangan pulang.

Baca juga: Diancam China Pakai Ekonomi, Ini Jawaban PM Australia

Wang lalu didakwa dengan pemalsuan visa dan akan dijatuhi hukuman 10 tahun penjara serta denda 250.000 dollar AS (Rp 3,5 miliar), jika terbukti bersalah.

Penangkapannya terjadi saat hubungan antara Washington dan Beijing memburuk dalam beberapa bulan terakhir, karena pandemi virus corona dan persoalan kesepakatan dagang.

Namun pada Jumat (12/6/2020), China membantah Xin Wang terlibat dalam spionase.

"(Amerika Serikat) mengatakan bahwa Wang Xin adalah seorang pegawai PLA, tetapi... Saya mengerti dia adalah seorang peneliti penyakit kardiovaskular, jadi saya tidak melihat bahwa ia membahayakan kepentingan atau keamanan nasional AS," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, pada konferensi pers.

Baca juga: Trump Akan Beri Sanksi ke Pejabat ICC yang Tuntut Tentara AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com