Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerjaannya Membosankan, Pria Ini Dapat Ganti Rugi Rp 803 Juta

Kompas.com - 11/06/2020, 22:07 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Newsweek

PARIS, KOMPAS.com - Seorang pekerja di Perancis mendapat ganti rugi Rp 803 juta, setelah menggugat perusahaan tempatnya bekerja karena tugasnya membosankan.

Frederic Desnard, yang gugatannya dikabulkan pengadilan banding Paris, menyebut dia mengalami "kebosanan setengah mati" karena pekerjaannya.

Dilansir Newsweek Rabu (10/6/2020), Desnard mengatakan dia akan masuk ke kantor, perusahaan parfum bernama Interparfums, di mana pekerjaannya sangat sedikit.

Baca juga: Diberi Pekerjaan Membosankan, Pria Perancis Gugat Atasannya

"Tak ada yang peduli jika saya datang pukul 09.00 atau 10.00. Saya akan membeli kebutuhan, seperti setumpuk kertas, kemudian pekerjaan saya selesai," ungkapnya.

Kepada AFP, Desnard mengungkapkan dia diberi tugas yang tak ada hubungannya dengan pekerjaannya dan dia merasa "kehilangan tanggung jawab".

Dia mengaku merasa "hancur" dan menderita "depresi serius". "Saya begitu malu karena saya dibayar tanpa melakukan apa pun," jelasnya.

Seorang koleganya memberi tahu pengadilan, situasi Desnard bertambah parah seiring waktu di mana dia sempat berniat untuk bunuh diri.

"Tuan Desnard nyaris tidak melakukan apa pun. Situasi ini membuatnya mengalami depresi hingga dia sempat membicarakan ingin bunuh diri," ungkap si kolega.

Perancis dilindungi UU ketenagakerjaan yang ketat, di mana mereka tidak boleh diberhentikan ketika peran mereka tergantikan teknologi.

Namun, terdapat praktik di mana si karyawan mendapatkan sedikit sekali tugas dengan harapan mereka tidak betah dan mengundurkan diri.

Baca juga: Bosan, Wanita 60 Tahun Positif Corona Kabur dari Lokasi Karantina

Sang pegawai mengklaim, stres ditambah kurangnya stimulasi di kantor membuatnya menderita kondisi epilepsi ketika mengemudi.

Sebagai dampaknya, dia memutuskan menghentikan pekerjaannya selama tujuh bulan, sebelum diberhentikan pada September 2014 "karena tidak hadir dalam waktu lama"

Tidak terima dengan kondisi yang menimpanya, Desnard mengajukan gugatan untuk mendapat ganti rugi, yang berbuah 50.000 euro, atau Rp 803 juta.

Perusahaan parfum tempat Desnard bekerja menyatakan, mereka sama sekali tidak mengetahui bahwa mantan pegawainya itu menderita karena tugasnya membosankan.

Kondisi Desnard bertolak belakang dengan apa yang disebut burn-out, yakni ketika individu menderita kelelahan mental dan fisik karena tekanan pekerjaan.

Adapun kasus tersebut pertama kali bergulir pada 2016, sebelum pengadilan setempat memutuskan untuk menerima gugatan Desnard.

Baca juga: Bosan Tinggal di Rumah, 2 Karyawan Nyabu agar Kuat Main ML dan PUBG

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com