Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pidato Obama Menyentuh Hati Kaum Muda Kulit Hitam AS: Kalian dan Hidup Kalian Berarti

Kompas.com - 04/06/2020, 10:42 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber CNN

KOMPAS.com - Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada Rabu (3/6/2020) mengucapkan terima kasih kepada pengunjuk rasa di seluruh AS dan meminta mereka untuk tetap berharap meski dalam kondisi marah karena dia melihat adanya perubahan di masa mendatang.

Pidato Obama berlangsung selama acara yang diselenggarakan secara virtual di balai kota pada Rabu malam dan diselenggarakan oleh My Brother's Keeper Alliance, sebuah program dari Yayasan Obama.

Dalam pidatonya yang penuh harapan sebagaimana dilansir CNN, Obama mengatakan bahwa peristiwa penting selama beberapa bulan terakhir, termasuk protes atas pembunuhan Floyd dan wabah virus corona.

"Semacam perubahan epik di negara kita yang sama dalamnya dengan apa pun yang selama ini saya temui dalam hidup saya," ungkap Obama.

Baca juga: Kritik Penanganan Covid-19 di AS, Obama: Banyak yang Pura-pura Bukan Tugasnya

Kepada para pendemo protes, Obama menghibur melalui acara daring dan mendesak mereka untuk terus melanjutkan demo damai.

Hal yang dikatakan Obama pada Rabu kemarin bukan pertama kalinya dia bicara soal kematian George Floyd dan protes yang berlanjut.

Sebelumnya dia telah menggunakan beragam media sosial untuk turut berkomentar. Namun, pidatonya kemarin mewakili untuk sosok presiden pertama dari kalangan kulit hitam yang mengangkat peristiwa kematian George Floyd di depan kamera dan menambah suara pengaruh yang mendorong pemrotes.

Namun, dalam pidatonya, Obama juga menekankan pada pemrotes bahwa turun ke jalan tidaklah cukup. Para pendemo juga diharapkan mampu memberi suara pada Pilpres AS November mendatang.

Baca juga: Serang Trump, Obama Sebut Penanganan Covid-19 Semrawut

"Saya telah mendengar sedikit obrolan (tentang) pemilih lawan pemrotes. Politik dan partisipasi versus pembangkangan sipil dan aksi langsung," ujar Obama.

"Ini bukan soal salah satu melainkan keduanya. Untuk membawa perubahan nyata, kita harus menyoroti masalah dan membuat pihak yang berkuasa merasa tidak nyaman. Namun, kita juga harus menerjemahkannya dalam solusi praktis dan juga undang-undang yang dapat diterapkan."

Obama memang tidak menyebut nama Presiden Donald Trump dalam pidatonya, tetapi pesannya menandai pertentangannya atas prinsip Trump soal "hukum dan ketertiban".

Baca juga: Sering Dikritik, Trump Serang Balik Obama dan Biden Soal Wabah Flu Babi 2009

Obama tidak secara langsung mengkritik siapa pun dalam acaranya, tetapi pesannya menyinggung para warga Amerika yang mengkritik ataupun khawatir atas protes yang terjadi.

"Siapa pun yang bicara soal demo protes, ingatlah, negara ini didirikan atas protes. Itu namanya Revolusi Amerika," ujar Obama.

"Setiap langkah perkembangan negara ini, setiap perluasan kebebasan, setiap ekspresi dari cita-cita terpendam kita, telah dimenangkan melalui upaya-upaya yang membuat status quo tidak nyaman."

"Kita semua seharusnya berterima kasih kepada orang-orang yang bersedia secara damai, dengan disiplin di luar sana membuat perbedaan."

Baca juga: Obama Juga Beri Dukungan pada Biden Maju ke Pemilu AS 2020

Pesan paling menyentuh

Pesan paling menyentuh dari pidato Obama adalah ketika dia menyampaikan langsung kepada kaum muda kulit hitam.

"Sekarang, saya ingin bicara langsung kepada kaum muda kulit hitam, baik pria maupun wanita di negara ini, yang telah menyaksikan begitu banyak kekerasan dan kematian, dan seringnya kekerasan yang terjadi itu dilakukan oleh pihak yang mestinya melindungi kalian," ujar Obama.

"Saya ingin kalian tahu bahwa kalian berarti. Saya ingin kalian tahu bahwa hidup kalian berarti, bahwa impian-impian kalian berarti."

Baca juga: AS Diterpa Wabah Virus Corona, Trump Salahkan Obama

Dia melanjutkan pidatonya dengan mengangkat keluarganya.

Obama mengatakan mengenai ketika dia pulang dan melihat wajah anak perempuannya, Sasha dan Malia.

"Saya melihat keponakan saya yang laki-laki dan perempuan, saya melihat potensi tanpa batas yang pantas untuk terus berkembang tanpa harus khawatir tentang apa yang akan terjadi ketika Anda berjalan ke toko atau pergi olahraga atau berkendara di jalanan atau memandangi burung di taman."

Menurut Obama, kaum muda harus memiliki kekuatan untuk membuat segalanya lebih baik dan membantu membuat semua negara merasa seolah-olah ada sesuatu yang harus diubah.

Baca juga: Fakta di Balik Tudingan Trump Tentang Kebijakan Laboratorium Obama

"Saya juga berharap kalian bisa berharap meski kalian merasa marah," katanya.

"Kalian telah mengomunikasikan rasa yang paling penting yang sama kuatnya dan bersifat transformatif seperti apa yang saya lihat dalam beberapa tahun terakhir."

Sementara itu, seorang ajudan Obama mengatakan bahwa mantan presiden AS itu berencana mengangkat kematian George Floyd selama acara tersebut.

Obama juga ingin menekankan pentingnya memastikan bahwa momen ini menjadi satu untuk perubahan nyata, dan bahwa protes di seluruh AS akan mengarah pada kebijakan baru.

Sepanjang acara, Obama mengaitkan pula dengan sejarah perbudakan dan diskriminasi terhadap kulit hitam selama 400 tahun lamanya di AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com