Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/05/2020, 19:39 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Daily Mail

MINNEAPOLIS, KOMPAS.com - Sekitar 150 massa mengepung rumah Derek Chauvin, salah seorang polisi pembunuh pria kulit hitam, George Floyd, yang tewas diinjak lehernya.

Mereka mengepung rumah Chauvin hampir sepanjang hari, berhadapan dengan 95 polisi yang menjaga kediaman pria 44 tahun yang telah dipecat itu.

Chauvin sendiri belum terlihat kembali ke rumahnya sejak kasus pembunuhan ini tersebar luas.

Baca juga: Polisi Pembunuh George Floyd Sering Bermasalah, Ini Deretan Kasusnya

Ia merupakan polisi yang menindih leher Floyd dengan lututnya selama 8 menit saat korban tiarap. Floyd kala itu diamankan polisi atas tuduhan melakukan transaksi dengan uang palsu.

Laporan eksklusif dari Daily Mail mengabarkan, awalnya sekitar 20 polisi berjaga mengamankan barikade di luar rumah Chauvin, yang garasinya sudah ditulisi pakai cat merah bertuliskan "Bunuh Polisi Babi".

Massa sebagian besar adalah warga sipil, dan sangat gencar memaki polisi dengan kata-kata kotor.

Setelah beberapa menit diteriaki massa, polisi lalu memanggil bala bantuan. Sekitar 75 polisi anti huru-hara kemudian datang dengan peralatan lengkap.

Mereka membentuk barisan untuk menjaga rumah Chauvin dari amuk massa.

Baca juga: Karena Komentar Rasisnya atas Kematian George Floyd, Wali Kota Mississippi Diminta Mengundurkan Diri

Daily Mail melanjutkan, saat seorang demonstran mendekati polisi ia langsung ditembak peluru karet, dipukul di selangkangan hingga tersungkur ke tanah.

Selang beberapa menit kemudian Michael Kjnaas (25) mendekati barikade polisi dan yang lain menembakkan paintball (bola cat). Ia juga dipukul di pangkal paha lalu terjatuh.

Demonstran mencoreti rumah Derek Chauvin, polisi pembunuh George Floyd, dengan tulisan-tulisan makian. Seorang demonstan juga terlihat membawa papan bertuliskan Orang Jahat di Balik Lencana pada Rabu (27/5/2020).TNS/ABACA via REUTERS CONNECT Demonstran mencoreti rumah Derek Chauvin, polisi pembunuh George Floyd, dengan tulisan-tulisan makian. Seorang demonstan juga terlihat membawa papan bertuliskan Orang Jahat di Balik Lencana pada Rabu (27/5/2020).
Massa lainnya lalu membantunya berdiri dan menjauh dari polisi.

Kjnaas mengaku kepada Daily Mail, "Polisi itu memukulku dengan keras. Aku baru saja menginjak rumput. Aku berada 30 kaki (hampir 10 meter) jauhnya dari mereka."

"Mereka menembakku di selangkangan. Aku tidak membawa apa pun. Pada skala 1-10 rasa sakitnya mungkin 8. Itu tembakan yang jitu."

Baca juga: Jaksa Tidak Beri Dakwaan atas Kematian George Floyd Hanya Sebut Keadilan akan Ditegakkan

Kemudian sekitar 10 menit kemudian seorang pria kulit putih mulai adu pendapat dengan beberapa demonstran.

Pria itu berkata ke para demonstran, ia pernah berperang dan tidak suka orang Islam. Pria itu lalu mendorong seorang wanita dan demonstran lainnya.

Halaman:
Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com