Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewati Rusia, Brasil Catatkan Kasus Covid-19 Terbanyak Kedua di Dunia

Kompas.com - 23/05/2020, 12:49 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BRASILIA, KOMPAS.com - Jumat (23/5/2020) jumlah kasus virus corona di Brasil melampaui Rusia sebagai yang terbanyak kedua di dunia.

Menurut data dari Worldometers hingga Sabtu (23/5/2020) siang WIB, jumlah kasus Covid-19 di Brasil adalah 332.382 dengan 21.116 korban meninggal dunia.

Dalam 24 jam terakhir terdapat 1.001 kematian di Brasil akibat virus corona. Ini merupakan hari keempat secara beruntun Brasil mencatatkan lebih dari 1.000 kematian sehari.

Adapun pasien sembuhnya berjumlah 135.430, dengan 175.836 kasus yang masih aktif dan 8.318 di antaranya berada dalam kondisi kritis.

Baca juga: Virus Corona, Rumah Sakit di Kota Terbesar Brasil Hampir Kolaps

Para ahli mengatakan, angka sebenarnya mungkin 15 kali lebih tinggi karena jumlah tes corona yang dilakukan sangat sedikit.

Worldometers mencantumkan jumlah tes Covid-19 di Brasil baru 735.224. Dengan jumlah populasi mencapai 212 juta orang, artinya per 1 juta populasi baru 3.462 orang yang dites.

Naiknya jumlah kasus Covid-19 Brasil menjadi yang terbanyak kedua ini, bersamaan dengan dinyatakannya Amerika Selatan sebagai episentrum baru pandemi.

Baca juga: Virus Corona, Trump Beri Ultimatum ke WHO

"Jelas ada kekhawatiran di banyak negara-negara itu, tetapi jelas yang paling terdampak adalah Brasil saat ini," kata direktur kedaruratan WHO Mike Ryan dikutip dari AFP.

Sementara itu Amerika Serikat (AS) masih menjadi negara dengan jumlah kasus virus corona terbanyak di dunia.

Penghitungan dari Universitas Johns Hopkins menyebutkan, total kasus di Negeri "Uncle Sam" mencapai lebih dari 1,6 juta dan hampir 96.000 orang meninggal.

Baca juga: AS Beri Sanksi China atas Pelanggaran HAM terhadap Uighur dan Minoritas Lain

Sementara itu jumlah kasus Covid-19 Rusia adalah yang terbanyak ketiga di dunia dengan 326.448 kasus dan 3.249 kematian hingga Sabtu (23/5/2020).

Untuk jumlah korban meninggal, Brasil berada di urutan keenam dunia di bawah AS, Inggris, Italia, Spanyol, dan Perancis.

Meski begitu diperkirakan krisis Covid-19 di Negeri "Samba" belum akan mencapai puncaknya sebelum Juni, demikian yang dikabarkan AFP.

Baca juga: Naik 14.919 dalam 24 Jam, Kasus Covid-19 di Brasil Lampaui Italia dan Spanyol

Negara yang terkenal dengan sepak bolanya ini tidak memiliki sistem penanganan virus corona yang konsisten.

Presiden Brasil Jair Bolsonaro menganggap virus corona sebagai "flu ringan."

Ia juga menolak penerapan aturan tetap di rumah oleh pemerintah negara bagian dan lokal, dengan dalih itu akan merugikan perekonomian.

Baca juga: 38 Suku Amazon di Brasil Terinfeksi Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com