WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS (AS) Donald Trump mengirim surat ultimatum kepada Badan Kesehatan (WHO) terkait penanganan virus corona.
Dalam suratnya, presiden dari Partai Republik itu mengancam bakal menarik semua pendanaan dari badan yang bernaung di bawah PBB itu.
Surat itu berisi ultimatum kepada induk kesehatan internasional agar dalam 30 hari ke depan, mereka melakukan "peningkatan substantif".
Baca juga: Trump Beberkan Kesalahan WHO dan Ancam Pendanaan Distop Permanen
Jika dalam satu bulan tidak ada perubahan seperti yang diinginkan Washington, maka WHO bisa kehilangan ratusan juta dollar sumbangan dan keanggotaan AS.
Trump mengkritik organisasi pimpinan Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, yang dianggap tak becus merespons virus corona pada akhir Desember 2019.
Presiden yang tengah berjuang terpilih lagi dalam Pilpres AS 2020 itu mengkritik China, yang dianggap menyembunyikan data sebenarnya.
Taipan real estate itu juga menyalahkan WHO karena dianggap membantu Beijing. Bahkan, dia menyebut WHO sebagai "boneka Negeri Panda".
Beijing berulang kali membantah tuduhan itu. Melalui Presiden Xi Jinping, China menegaskan sudah merilis informasi secara terbuka dan transparan.
Saat ini, Negeri "Uncle Sam" adalah negara paling terdampak Covid-19, dengan 1,5 juta kasus infeksi dengan 90.000 korban meninggal.
Baca juga: Menlu AS Sebut Pengucilan Taiwan Bukti WHO Terikat dengan China
Dilansir BBC Selasa (19/5/2020), Trump mempublikasikan surat ancaman kepada Dr Tedros itu di Twitter, sehari setelah kritikan Gedung Putih ke WHO.
Dalam pertemuan virtual Dewan Kesehatan Dunia, Menteri Kesehatan AS Alex Azar menuding Jenewa membiarkan Covid-19 tak terkendali dan "menyebabkan hilanngnya banyak nyawa".
Dalam suratnya kepada Tedros, Trump menuding organisasi itu mengalami "kekurangan kebebasan yang memprihatinkan" dari China.
Di antara tudingannya, sang prsiden menyatakan organisasi yang dipimpin Tedros "konsisten mengabaikan" apa yang dia sebut "laporan kredibel".
This is the letter sent to Dr. Tedros of the World Health Organization. It is self-explanatory! pic.twitter.com/pF2kzPUpDv
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) May 19, 2020
Baca juga: Kilas Balik Momen-momen Krusial WHO di Pandemi Virus Corona
Dia merujuk tuduhan bahwa virus tersebut berasal dari Wuhan pada akhri Desember 2019, atau yang lebih parah, pada bulan sebelumnya.
Dalam laporan itu, presiden berusia 73 tahun itu menuding antara lain:
Dalam kesimpulan, sang presiden menduga "salah langkah" yang dilakukan Jenewa berulang kali telah menyebabkan banyak nyawa yang hilang.
"Satu-satunya cara bagi Badan Kesehatan Dunia adalah dengan menunjukkan mereka bisa merdeka dari China," jelas Trump dalam suratnya.
Dia kemudian menyerukan kepada Jenewa untuk menerapkan "peningkatan substantif utama" selama 30 hari, tanpa menjelaskan apa maksudnya.
Jika tak dijalankan, Trump kemudian melontarkan ancaman bahwa AS bakal menarik dana secara permanan, bahkan akan meninjau status keanggotaan mereka.
Pada April, presiden mengumumkan membekukan pendanaan WHO, di mana Washington merupakan penyandang dana utama, sekitar 15 persen dari total anggaran 2019.
Adapun pertemuan tahunan Dewan Kesehatan Dunia yang digelar secara virtual, meninjau kinerja WHO, sejauh ini diwarnai tudingan atas lembaga itu.
Baca juga: Majelis Kesehatan Dunia Akan Bahas Status Pengamat Taiwan di WHO
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.