Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO: Kemungkinan Covid-19 Tidak Akan Pernah Hilang

Kompas.com - 14/05/2020, 11:31 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa Covid-19 kemungkinan tidak akan pernah hilang dan akan ada dalam waktu lama.

"Virus ini kemungkinan hanya menjadi endemi virus pada komunitas kita, dan virus ini kemungkinan tidak akan pernah hilang," kata Direktur Kedaruratan WHO, Michael Ryan, dalam jumpa pers virtual di Jenewa, Swiss.

Ketika kebanyakan warga dunia mengharap agar virus ini segera menghilang, Ryan mengatakan bahwa dunia perlu mempersiapkan diri dalam pertempuran jangka panjang.

"Saya pikir menjadi penting agar kita realistis dan saya tidak berpikir siapa pun dapat memprediksi kapan penyakit ini akan hilang," katanya.

Apabila kelak vaksin ditemukan, menurutnya, penerapan secara global akan membutuhkan "upaya besar-besaran", tambahnya.

Baca juga: WHO Sebut Banyak Negara Tidak Siap Hadapi Pandemi

Dia mengatakan, tanpa vaksin, kemungkinan perlu bertahun-tahun bagi manusia untuk membangun tingkat kekebalan yang cukup terhadap virus.

Dia mencontohkan penyakit campak, yang tidak kunjung punah walau terdapat vaksin untuk mencegah manusia tertular dari penyakit tersebut.

Pada Kamis (14/05), kasus positif virus corona di dunia mencapai 4,3 juta, dengan angka kematian sebanyak 296.252 orang.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesu, menekankan bahwa masih mungkin untuk mengendalikan Covid-19 dengan upaya keras.

"Arahnya berada di tangan kita, dan ini adalah urusan semua orang. Kita semua harus berkontribusi untuk menghentikan pandemi ini," ujarnya.

Baca juga: CIA Yakin China Halangi WHO Umumkan Virus Corona sebagai Wabah

Ahli epidemiologi WHO, Maria van Kerkhove, mewanti-wanti: "Kita perlu memiliki pola pikir bahwa perlu waktu untuk keluar dari pandemi ini."

Peringatan mereka mengemuka ketika sejumlah negara mulai melonggarkan aturan karantina wilayah atau lockdown. Berbagai pemimpin juga mulai mempertimbangkan cara dan waktu yang tepat untuk membuka kembali perekonomian mereka.

Dr Tedros memperingatkan tidak ada jaminan bahwa pelonggaran pembatasan sosial tidak akan memicu gelombang kedua penyebaran Covid-19.

"Banyak negara ingin keluar [dari pandemi] dengan beragam langkah. Namun rekomendasi kami masih berupa peringatan setiap negara harus berada pada tingkat [kewaspadaan] tertinggi."

Direktur Kedaruratan WHO, Michael Ryan, menambahkan: "Ada semacam pemikiran ajaib bahwa lockdown berfungsi sempurna dan membuka lockdown akan bagus. Keduanya penuh bahaya."

Baca juga: WHO: Beberapa Negara Buta dalam Melacak Kontak Pasien Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com