Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurang Imunitas, China Masih Rapuh Hadapi Gelombang Kedua Virus Corona

Kompas.com - 17/05/2020, 16:39 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber CNN

BEIJING, KOMPAS.com - China dianggap masih rapuh dalam menghadapi gelombang kedua virus corona karena kurangnya imunitas di masyarakatnya/

Pernyataan itu disampaikan Dr Zhong Nanshan, pakar pernapasan yang ditunjuk untuk memimpin upaya Negeri "Panda" dalam memerangi wabah.

Berdasarkan data yang disampaikan Komisi Kesehatan Nasional (NHC), China melaporkan lebih dari 82.000 kasus dan 4.633 korban meninggal.

Baca juga: Penasihat Medis China Sebut Wuhan Tak Jujur soal Virus Corona

Level infeksi virus corona di Negeri "Panda" sempat melonjak pada akhir Januari, membuat pemerintah pusat menutup sejumlah daerah terdampak.

Kemudian di awal Februari, mereka mencatatkan setidaknya 3.887 kasus per hari. Sebulan kemudian, angkanya mulai berkurang ke level dua digit.

Setelah dianggap bisa menangani Covid-19, Negeri "Panda" perlahan-lahan mulai kembali normal, dengan sekolah dan pabrik mulai dibuka kembali.

Dalam wawancara dengan CNN, Dr Zhong Nanshan menyatakan agar Beijing tidak mengendurkan kewaspadaan, dan mempersiapkan gelombang kedua.

Dilansir Minggu (17/5/2020), dia mendasarkan argumentasinya dari ditemukannya kasus baru di Wuhan, lokasi pertama terdeteksinya wabah.

Baca juga: 5 Krisis Besar Dunia Selain Virus Corona

Pada pekan lalu, otoritas ibu kota Provinsi Hubei itu mengumumkan tidak hanya kasus baru, namun juga klaster lain setelah sebulan tak ditemukannya infeksi.

Otoritas kesehatan setempat menemukan ada enam penularan, dengan lima di antaranya terjadi di lokasi permukiman yang sama.

Selain mulai ditemukannya kasus baru di Wuhan, infeksi juga ditemukan di wilayah timur laut, seperti Provinsi Heilongjiang dan Jilin.

"Mayoritasnya, pada momen ini China masih rawan terkena Covid-19 karena kurangnya imunitas," papar Dr Zhong Nanshan dalam wawancara itu.

"Kami masih menghadapi tantangan besar. Kami tidak lebih baik dari negara lain pada saat ini, menurut saya," ujar pakar pulmonologi.

Baca juga: China Akui Hancurkan Sampel Virus Corona di Awal Wabah

Vaksin yang tengah dikejar

Saat ini berdasarkan data dari Universitas Johns Hopkins dan Worldometers, saat ini total ada 4,7 juta orang terinfeksi di seluruh dunia.

Dengan ribuan kasus infeksi baru yang dilaporkan setiap harinya, pengejaran akan vaksin virus corona terus didengungkan peneliti.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com