Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Setujui Remdesivir Dipakai sebagai Obat Virus Corona

Kompas.com - 07/05/2020, 22:42 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

TOKYO, KOMPAS.com - Pemerintah Jepang menyetujui penggunaan obat remdesivir untuk mengobati pasien virus corona, dengan obat lain, Avigan, direncanakan disetujui Mei ini.

Pengumuman itu membuat Negeri "Sakura" menjadi negara kedua setelah AS pada Jumat (1/5/2020), menyepakatinya sebagai penggunaan darurat atas kasus Covid-19 yang parah.

"Remdesivir sudah mendapat persetujuan berdasarkan tindakan tertentu," demikian keterangan dari Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang.

Baca juga: Fauci Sebut Remdesivir Produksi Gilead Sciences Terbukti Signifikan Melawan Virus Corona

Berdasarkan keterangan juru bicaranya dikutip AFP Kamis (7/5/2020), ini adalah pendekatan pertama mereka akan obat tertentu dalam mengobati pasien virus corona.

Pekan lalu, Perdana Menteri Shinzo Abe menyatakan pemerintahannya siap untuk memberi lampu hijau untuk uji coba obat yang dikembangkan Gilead Sciences itu.

Washington memutuskan lanjut terus setelah dalam uji klinis, remdesivir, yang lazim digunakan untuk Ebola, mempersingkat waktu penyembuhan hingga sepertiganya.

Kemudian perbedaan dalam rata-rata kematian secara statistik tidak signifikan, berdasarkan percobaan yang dilakukan di AS.

Obat yang dimasukkan melalui injeksi (suntikan) itu dilaporkan sudah tersedia untuk sejumlah pasien yang masuk dalam uji klinis di seluruh dunia.

Sementara Avigan, yang dikembangkan perusahaan Fujifilm Toyama Chemical, juga direncanakan untuk disetujui pada bulan ini.

Baca juga: China: Obat Flu Jepang Avigan Efektif Obati Virus Corona

Juru bicara pemerintah Yoshihide Suga meneragkan, persetujuan itu akan diberikan setelah uji klinis meliputi 100 pasien terbukti efektif.

Obat yang punya nama generik favipiravir itu awalnya diizinkan penggunaanya pada 2014 di Jepan, namun hanya sebagai obat flu.

Jenis ini tidak bisa ditemui di pasaran, dan hanya diproduksi jika sudah mendapatkan lampu hijau dari pemerintah pusat.

Favipiravir, yang bisa dikonsumsi melalui pil, cara kerjanya memblokir kemampuan virus untuk mereplikasi dirinya di tingkatan sel.

Sementara cara kerja remdesivir adalah masuk ke dalam genom viru yang diincar, dan kemudian memutus proses replikasi dirinya.

Dalam penelitian di tingkatan hewan, avigan diketahui memberikan dampak pada janin. Karena itu, penggunaannya tidak disarankan untuk ibu hamil.

Baca juga: Avigan Segera Disetujui Jadi Obat Covid-19 di Jepang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com