Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Dipenjara Tanpa Dakwaan, Kondisi Putri Kerajaan Arab Saudi Memburuk

Kompas.com - 05/05/2020, 14:07 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

RIYADH, KOMPAS.com - Setahun setelah mendekam di penjara tanpa dakwaan, kesehatan putri kerajaan Arab Saudi dikabarkan memburuk dan memunculkan kekhawatiran dirinya tertular Covid-19.

Putri Basmah binti Saud (56) yang sejak lama dipandang sebagai pendukung hak-hak perempuan, mulai menghilang secara misterius dari hadapan publik sejak Maret tahun lalu.

Namun bulan lalu akun Twitter-nya mendadak aktif lagi dengan sepucuk surat dari sang putri yang mengklaim dirinya "diculik" dan "dijebloskan ke penjara" bersama putrinya yang berusia 28 tahun, Suhoud al-Sharif.

Baca juga: Sempat Terhambat Lockdown, 262 WNI di Arab Saudi Pulang ke Indonesia

Mereka telah memohon bantuan ke Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, tapi belum ada tanggapan.

Surat itu menyuarakan kekhawatiran bahwa "kesehatannya memburuk" di penjara al-Ha'ir, Riyadh, yang dilengkapi sistem keamanan tinggi. Sebab, penjara itu menampung para narapidana terorisme dan tahanan politik.

Namun beberapa jam kemudian tweet itu dihapus.

Salah dua sumber yang dekat dengan keluarga itu mengatakan pada jurnalis AFP bahwa akun itu telah diretas oleh "seseorang di Arab Saudi".

Baca juga: Arab Saudi Buka Lockdown Perlahan, Sukses Uji Virus Corona Kunci Utamanya

"Sejak tweet itu, tidak ada kontak lagi; tidak ada tanda-tanda sang putri atau Suhoud," kata seorang sumber.

"Tidak ada lagi panggilan telepon, tidak ada apa-apa."

Ketakutan keluarga semakin diperkuat oleh kemungkinan wabah virus corona telah menembus penjara al-Ha'ir.

Saat diizinkan melakukan satu panggilan telepon mingguan sebelum tweet itu, Suhoud mengatakan kepada keluarganya bahwa otoritas penjara telah membunyikan peringatan bahwa virus corona telah terdeteksi di dalam fasilitas.

Baca juga: Trump Ultimatum Arab Saudi: Pangkas Produksi Minyak, atau AS Tarik Dukungan Militer

Seorang pegawai penjara secara terpisah mengonfirmasi kepada keluarga sang putri bahwa ada beberapa kasus Covid-19 di al-Ha'ir.

Pihak berwenang di Arab Saudi, yang telah melaporkan lebih dari 25.000 kasus Covid-19, sejauh ini belum menanggapi hal tersebut.

Pemerintah juga tidak mengatakan apa pun kepada khalayak tentang penahanan sang putri.

Baca juga: Arab Saudi Hapus Hukuman Cambuk

Putri Basmah menderita banyak masalah kesehatan termasuk osteoporosis dan masalah pencernaan akut, menurut catatan medis yang dilihat oleh AFP.

Sejumlah sumber mengatakan dirinya ditolak menjalani perawatan medis di penjara.

Penahanannya di penjara belum pernah terjadi sebelumnya di Arab Saudi, karena biasanya anggota keluarga kerajaan ditahan sebagai tahanan rumah atau ditahan di villa maupun hotel mewah.

Baca juga: Covid-19, Raja Salman Perintahkan Pengurangan Jam Malam di Arab Saudi Kecuali di Mekah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com