Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aliansi Intelijen Sebut China Sengaja Hancurkan Bukti Awal Covid-19

Kompas.com - 04/05/2020, 20:38 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

CANBERRA, KOMPAS.com - Sebuah laporan yang disusun oleh aliansi intelijen "Five Eyes" menyatakan pemerintah China sengaja menyembunyikan atau menghancurkan bukti awal tentang Covid-19.

Dokumen tersebut menggambarkan bagaimana Beijing awalnya menyangkal penyakit itu dapat menular antarmanusia; membungkam atau "menghilangkan" petugas medis yang memperingatkan wabah; memblokir akses organisasi internasional ke Wuhan; dan menolak memberikan sampel langsung kepada para ilmuwan internasional yang berusaha menemukan vaksin.

Dilansir dari The Independent Minggu (3/5/2020), jaringan intelijen Five Eyes terdiri dari Amerika Serikat (AS), Inggris, Kanada, Australia, dan Selandia Baru.

AS sendiri sedang melakukan penyelidikan atas instruksi Presiden Donald Trump, yang menuntut agar China harus memiliki konsekuensi atas kelalaiannya karena virus corona menyebar ke seluruh dunia.

Baca juga: AS Nilai China Sengaja Sembunyikan Tingkat Keparahan Virus Corona

Laporan yang diterima oleh surat kabar The Daily Telegraph di Australia itu memetakan timeline alasan China, dan bagaimana Negeri "Panda" itu menyensor berita tentang wabah tersebut.

Dikatakan dalam laporan itu, meski ada bukti pada awal Desember tentang penularan antarmanusia, Beijing tidak mengonfirmasi fakta ini sampai 20 Januari.

Namun dokumen itu tidak mendukung klaim Trump bahwa asal virus corona dari laboratorium ilmiah, sehingga menegaskan pemerintah Australia percaya bahwa pasar basah di Wuhan adalah kemungkinan asal muasal virus itu.

Baca juga: Trump Sebut Wabah Covid-19 Terjadi karena Kesalahan Mengerikan China

Begitu pun dengan pejabat keamanan Inggris yang mengungkapkan, mereka belum melihat bukti awal Covid-19 dihasilkan dari eksperimen ilmiah.

Di AS, media-media telah melaporkan bahwa pemerintahan Trump telah mendorong badan intelijen Washington, untuk mengatakan virus tersebut berasal dari laboratorium.

Kemudian kantor Direktur Intelijen Nasional di Washington pada Kamis (30/4/2020) mengumumkan mereka sedang melakukan penyelidikan terhadap peran China dalam pandemi Covid-19.

Baca juga: Intelijen AS Tarik Kesimpulan Covid-19 Bukan Hasil Rekayasa Manusia

Laporan The Daily telegraph mengonfirmasi tokoh-tokoh kunci di Institut Virologi Wuhan sebelumnya bekerja atau dilatih di laboratorium pemerintah Australia.

Di sana mereka melakukan penelitian tentang patogen pada kelelawar hidup, sebagai bagian dari kemitraan berkelanjutan dengan Akademi Ilmu Pengetahuan China.

Menurut dokumen itu, pekerjaan tim di lab Wuhan termasuk menemukan sampel virus corona di dalam gua Provinsi Yunnan, dan mensintesis virus corona yang berasal dari kelelawar yang tidak bisa disembuhkan.

Baca juga: Covid-19 Diduga Muncul dari Institut Virologi Wuhan, Direktur Lab: Mustahil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com