BERLIN, KOMPAS.com - Mantan Paus Benediktus XVI menuding ada yang berusaha "membungkam" dirinya sementara juga menyerang pernikahan sesama jenis.
Tuduhan itu disampaikan Paus dengan nama resmi Jospeh Ratzinger, dalam biografi berjudul Benedict XVI - A Life yang diterbitkan di Jerman.
Dalam bukunya, Paus Benediktus XVI menyatakan bahwa dia adalah korban "distorsi realitas kejam", sebagai hasil dari intervensinya di perdebatan teologi.
Baca juga: Paus Fransiskus Pertimbangkan Usulan Pria Berkeluarga Jadi Pastor, Paus Benediktus Menentang
Berdasar laporan DPA, Benediktus menerangkan reaksi yang dia terima dari teologi Jerman salah kaprah dan tidak tepat dalam pandangannya.
"Karena itu, saya memutuskan untuk tidak berbicara. Saya lebih baik tak berusaha menganalisa alasan sebenarnya mengapa orang ingin membungkam saya," kritiknya.
Selama bertahun-tahun, Gereja Katolik di Jerman dipimpin pastor yang nyaman dengan reformasi, dibanding kalangan tradisionalis seperti Paus Benediktus XVI.
Selama menjabat pada 2005-2013, dia dikritik karena sikapnya terhadap Islam atau pertanyaan sosial yang berkembang, dilansir AFP Senin (4/5/2020).
Bahkan, eks Paus berusia 93 tahun tersebut dituding berusaha melemahkan segala reformasi yang dibuat oleh penggantinya, Paus Fransiskus.
Mendapat kritikan seperti itu, Benediktus dalam biografinya menyatakan, hubungannya dengan Fransiskus tak hanya betahan, namun terus bertumbuh.
Pada Februari, dia terseret ke konflik Vatikan setelah sekretasi pribadinya dilaporkan tercoret dari daftar rombongan Paus Fransiskus.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Paus Benediktus XVI Mengundurkan Diri
Sejumlah pengamat kemudian menudingnya tak bertanggung jawab ketika melontarkan kritikan terhadap isu pria menikah menjadi pastor.
Kritikan tersebut muncul dalam buku yang menyandang namanya, dan dikabarkan diirlis oleh kardinal ultra-konservatif asal Guinea, Robert Sarah.
Setelah 48 jam menuai kontroversi, sang mantan Paus kemudian meminta agar namanya dicoret baik dari sampul buku, pengantar, dan kesimpulan.
Dalam buku terbarunya, dia kembali menuai perdebatan di masyarakat dengan menyatakan serangan terhadap pernikahan sesama jenis.
"Seabad silam, siapa pun tentu akan berpikir aneh jika membicarakan perkawinan sejenis. Hari ini, mereka yang menentang bakal mendapat ekskomunikasi dari gereja," kritiknya.
Dia menuturkan, sikap aneh lainnya juga terjadi dengan aborsi dan menciptakan makhluk hidup di laboratorium. "Wajar jika mereka takut dengan Antikristus," sindirnya.
Baca juga: Pesan Kemanusiaan Paus Benediktus dan Master Cheng Yen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.