Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus Benediktus XVI Tuding Ada yang Berusaha "Membungkam" Dirinya

Kompas.com - 04/05/2020, 17:36 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

BERLIN, KOMPAS.com - Mantan Paus Benediktus XVI menuding ada yang berusaha "membungkam" dirinya sementara juga menyerang pernikahan sesama jenis.

Tuduhan itu disampaikan Paus dengan nama resmi Jospeh Ratzinger, dalam biografi berjudul Benedict XVI - A Life yang diterbitkan di Jerman.

Dalam bukunya, Paus Benediktus XVI menyatakan bahwa dia adalah korban "distorsi realitas kejam", sebagai hasil dari intervensinya di perdebatan teologi.

Baca juga: Paus Fransiskus Pertimbangkan Usulan Pria Berkeluarga Jadi Pastor, Paus Benediktus Menentang

Berdasar laporan DPA, Benediktus menerangkan reaksi yang dia terima dari teologi Jerman salah kaprah dan tidak tepat dalam pandangannya.

"Karena itu, saya memutuskan untuk tidak berbicara. Saya lebih baik tak berusaha menganalisa alasan sebenarnya mengapa orang ingin membungkam saya," kritiknya.

Selama bertahun-tahun, Gereja Katolik di Jerman dipimpin pastor yang nyaman dengan reformasi, dibanding kalangan tradisionalis seperti Paus Benediktus XVI.

Selama menjabat pada 2005-2013, dia dikritik karena sikapnya terhadap Islam atau pertanyaan sosial yang berkembang, dilansir AFP Senin (4/5/2020).

Bahkan, eks Paus berusia 93 tahun tersebut dituding berusaha melemahkan segala reformasi yang dibuat oleh penggantinya, Paus Fransiskus.

Mendapat kritikan seperti itu, Benediktus dalam biografinya menyatakan, hubungannya dengan Fransiskus tak hanya betahan, namun terus bertumbuh.

Pada Februari, dia terseret ke konflik Vatikan setelah sekretasi pribadinya dilaporkan tercoret dari daftar rombongan Paus Fransiskus.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Paus Benediktus XVI Mengundurkan Diri

Sejumlah pengamat kemudian menudingnya tak bertanggung jawab ketika melontarkan kritikan terhadap isu pria menikah menjadi pastor.

Kritikan tersebut muncul dalam buku yang menyandang namanya, dan dikabarkan diirlis oleh kardinal ultra-konservatif asal Guinea, Robert Sarah.

Setelah 48 jam menuai kontroversi, sang mantan Paus kemudian meminta agar namanya dicoret baik dari sampul buku, pengantar, dan kesimpulan.

Dalam buku terbarunya, dia kembali menuai perdebatan di masyarakat dengan menyatakan serangan terhadap pernikahan sesama jenis.

"Seabad silam, siapa pun tentu akan berpikir aneh jika membicarakan perkawinan sejenis. Hari ini, mereka yang menentang bakal mendapat ekskomunikasi dari gereja," kritiknya.

Dia menuturkan, sikap aneh lainnya juga terjadi dengan aborsi dan menciptakan makhluk hidup di laboratorium. "Wajar jika mereka takut dengan Antikristus," sindirnya.

Baca juga: Pesan Kemanusiaan Paus Benediktus dan Master Cheng Yen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ini Reaksi Internasional Usai Ada Laporan Israel Serang Iran

Ini Reaksi Internasional Usai Ada Laporan Israel Serang Iran

Global
28 Tentara Suriah Tewas akibat Serangan ISIS

28 Tentara Suriah Tewas akibat Serangan ISIS

Global
Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia

Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia

Global
Rangkuman Hari Ke-785 Serangan Rusia ke Ukraina: Penembakan Rusia di Donetsk Timur | DPR AS Jadwalkan Voting Bantuan Ukraina

Rangkuman Hari Ke-785 Serangan Rusia ke Ukraina: Penembakan Rusia di Donetsk Timur | DPR AS Jadwalkan Voting Bantuan Ukraina

Global
Badan Atom Internasional: Tak Ada Kerusakan di Situs Nuklir Iran

Badan Atom Internasional: Tak Ada Kerusakan di Situs Nuklir Iran

Global
Israel Serang Iran, Ledakan Terdengar di Kota Isfahan, Ada Apa di Sana?

Israel Serang Iran, Ledakan Terdengar di Kota Isfahan, Ada Apa di Sana?

Global
Australia Minta Warganya Tinggalkan Israel dan Palestina

Australia Minta Warganya Tinggalkan Israel dan Palestina

Global
Kota Isfahan Iran Dilaporkan Tenang dan Aman Pascaledakan Diduga Serangan Israel

Kota Isfahan Iran Dilaporkan Tenang dan Aman Pascaledakan Diduga Serangan Israel

Global
Jawaban Militer Israel Saat Ditanya soal Serangan dan Ledakan di Iran 

Jawaban Militer Israel Saat Ditanya soal Serangan dan Ledakan di Iran 

Global
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Iran Klaim Tembak Jatuh Drone, Sebut Tak Ada Serangan Rudal

Iran Klaim Tembak Jatuh Drone, Sebut Tak Ada Serangan Rudal

Global
3 Ledakan Terdengar Dekat Pangkalan Udara Iran, Kemungkinan Serangan Balasan Israel

3 Ledakan Terdengar Dekat Pangkalan Udara Iran, Kemungkinan Serangan Balasan Israel

Global
Alasan AS Veto Resolusi soal Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Alasan AS Veto Resolusi soal Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Global
Israel Balas Serangan, Iran Aktifkan Sistem Pertahanan Udara, Ledakan Terdengar di Isfahan

Israel Balas Serangan, Iran Aktifkan Sistem Pertahanan Udara, Ledakan Terdengar di Isfahan

Global
Pria Polandia Ditangkap atas Dugaan Rencana Pembunuhan Zelensky

Pria Polandia Ditangkap atas Dugaan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com