Berkurangnya kemampuan konsumen telah berdampak langsung pada kemampuan membeli atau pun menyewa properti.
Pasar sewa jangka pendek, seperti AirBnB, telah menghilang dalam sekejap karena pembatasan perjalanan internasional dan nasional.
Baca juga: Australia dan China Terus Bersitegang soal Penyelidikan Asal-usul Covid-19
Banyak pemilik properti kini berusaha mencari penyewa jangka panjang, tapi meningkatnya pasokan akan menyebabkan harga sewa lebih rendah.
Banyak penduduk sementara telah kembali ke negaranya setelah kehilangan pekerjaan di Australia.
Bahkan pemerintah sudah memprediksi terjadinya penurunan migrasi sebesar 85 persen pada 2020/2021.
Salah satu pasar properti terbesar Domain.com.au menunjukkan adanya peningkatan properti yang didiskon di Sydney dan Melbourne dalam enam bulan terakhir.
Di Sydney, sebanyak 13,1 persen properti yang dipasarkan di Domain didiskon pada bulan April, dibandingkan hanya 5,7 persen pada Oktober 2019.
Di Melbourne, daftar properti yang didiskon naik dari 2,8 persen menjadi 10,7 persen selama periode yang sama.
Data Domain juga menunjukkan rata-rata nilai diskon masing-masing sebesar 4,0 persen dan 3,67 persen di Sydney dan Melbourne pada bulan April.
"Tren menunjukkan peningkatan diskon," kata Nicola Powell dari Domain.
Baca juga: Soal Investigasi Covid-19 dan Ancaman Boikot, China Bela Duta Besarnya di Australia
Fabian Brimfield (29) seorang pengacara di Melbourne, tertarik membeli rumah di daerah Elwood sebelum kegiatan lelang dilarang.
"Saat itu harga yang ditawarkan antara 500.000 hingga 550.000 dolar. Saya suka rumah itu tapi dengan harga segitu saya pikir bisa beli yang lebih baik di tempat lain," katanya kepada ABC.
Setelah lelang dilarang, Brimfield melihat properti itu lagi, terdaftar secara daring sebagai penjualan pribadi. Harganya turun menjadi 485.000 dolar atau setara dengan Rp 4,6 miliar.
"Setelah bernegosiasi dengan agen, saya berhasil mendapatkan harga 450.000 dolar. Bagi saya, itu diskon yang signifikan," katanya.
Dia melakukan penghematan antara 50.000 hingga 100.000 dolar jika dihitung dari harga yang ditawarkan sebelumnya.
Baca juga: Diancam Bakal Diboikot China, Begini Peringatan Australia