Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Denmark Akan Bangun Terowongan Terendam Terpanjang di Dunia, Tembus ke Jerman

Kompas.com - 24/04/2020, 22:22 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KOPENHAGEN, KOMPAS.com - Denmark pada Jumat (24/4/2020) mengumumkan akan membangun terowongan terendam terpanjang di dunia yang tembus ke Jerman.

Dilansir dari AFP Jumat (24/4/2020), terowongan terendam ini akan mulai dibangun pada 1 Januari 2021.

Proyek terowongan Denmark-Jerman di Selat Fehmarnbelt ini akan dimulai di Pulau Lolland, Denmark, kata Kementerian Transportasi dan Perumahan.

Baca juga: Serangan Virus Corona: Perdana Menteri Denmark Lakukan Lockdown

Terowongan terendam ini panjangnya hampir 18 kilometer, akan menghubungkan wilayah Denmark Lolland-Falster dengan Schleswig-Holstein di Jerman.

Diperkirakan nantinya pengendara hanya butuh waktu 10 menit untuk melintasi terowongan terendam terpanjang di dunia ini.

Baca juga: Kanselir Jerman Minta China Transparan soal Virus Corona

"Jalur Fehmarnbelt akan menjadi pintu gerbang baru ke Eropa dan pintu gerbang baru untuk solusi transportasi hijau di masa depan," kata Menteri Transportasi Denmark Benny Engelbrecht dalam sebuah pernyataan dikutip dari AFP.

Tidak seperti terowongan bawah laut lainnya semisal Terowongan Saluran di bawah Selat Inggris dan Terowongan Seikan Jepang di bawah Selat Tsugaru - yang keduanya memiliki bagian bawah air yang lebih panjang - Fehmarnbelt tidak akan terletak di bawah dasar laut.

Sebaliknya, terowongan dibangun di bagian beton berlubang yang akan tenggelam dan ditempatkan di parit yang digali ke dasar Laut Baltik.

Baca juga: Jaga Jarak, Warga Jerman Nonton Konser Band Lokal dari Dalam Mobil

Konsorsium yang bertanggung jawab atas proyek ini awalnya merencanakan pembangunan pada pertengahan tahun 2020.

Akan tetapi "karena krisis ekonomi, ini terbukti tidak mungkin," kata kementerian itu dalam pernyataannya.

Terowongan terendam terpanjang di dunia yang diproyeksi beroperasi pada pertengahan 2029 ini, akan menghubungkan wilayah Jerman dan Denmark dalam 10 menit dengan mobil dan 7 menit dengan kereta api.

Baca juga: Jerman Akan Longgarkan Lockdown, Sekolah Buka secara Bertahap mulai 4 Mei

Biasanya butuh waktu 1 jam dengan feri atau jalan memutar sepanjang 160 kilometer melalui wilayah Denmark di Jutland.

Di pihak Jerman, peluncuran pekerjaan menunggu keputusan pengadilan untuk memvalidasi persetujuan yang telah diberikan oleh pihak berwenang.

Baca juga: China Bantah Minta Pujian dari Jerman soal Penanganan Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com