Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Serukan Solidaritas di Tengah Tuntutan Negara Bagian AS

Kompas.com - 23/04/2020, 21:36 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Sky News

JEFFERSON CITY, KOMPAS.com - Negara bagian Amerika Serikat, Missouri menuntut China yang dianggap telah menimbulkan banyak kematian, penderitaan dan keterpurukan ekonomi dunia akibat virus corona.

Dilansir dari Sky News, sekitar 200 orang telah tewas akibat virus corona di Missouri, negara bagian Midwestern Amerika Serikat, di mana wilayah itu merupakan yang pertama menuntut pemerintah China akan penanganan wabah.

Meski begitu, China malah menyerukan solidaritas dan kerja sama dengan mengatakan, 'ini bukan saatnya untuk saling tuding'.

Pernyataan itu dibuat oleh konsulat jenderal Huang Ping ketika para diplomat dari China di New York menyerahkan sumbangan pasokan medis ke kota itu.

Kota New York telah menjadi pusat wabah di AS, dengan sebanyak 250.000 orang dinyatakan positif terjangkit virus corona. Angka kematiannya pun hampir mencapai 20.000 berdasarkan laporan Sky News.

Huang mengatakan dalam upacara daring via internet pada 17 Maret lalu bahwa baik presiden China, Xi Jinping dan presiden AS Donald Trump sama-sama menyerukan kerja sama anti-Epidemi antara kedua negara dan dunia.

Baca juga: Pakar Vaksin AS Didepak Usai Menentang Klorokuin Jadi Obat Covid-19

Dia menambahkan, "Sebagai dua ekonomi terbesar di dunia, China dan Amerika Serikat perlu memimpin upaya memerangi virus corona."

"Ini bukan waktunya saling tuding. Ini waktunya solidaritas, kolaborasi dan kerja sama, saling mendukung."

Ada pun soal tuntutan yang ditujukan kepada China, telah diajukan ke pengadilan federal oleh pengacara utama negara bagian itu.

Tuntutan itu menuntut pejabat China untuk bertanggung jawab atas kematian, penderitaan dan kerugian ekonomi yang sangat besar yang mereka timbulkan di dunia termasuk bagi warga Missouri, Amerika Serikat.

Di sisi lain, setelah berminggu-minggu memuji kinerja Xi Jinping dalam menangani wabah, Trump kini beralih menyalahkan China dan menghentikan kontribusi AS kepada Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Baca juga: Sejumlah Negara Mulai Tuntut China soal Penyebaran Covid-19

Badan internasional itu dituduh telah berulangkali menyampaikan informasi yang salah dari Beijing.

Duta besar China untuk perserikatan bangsa bangsa (PBB) Zhang Jun menekankan pentingnya multilateralisme dengan mengatakan,

"Kita hidup di satu dunia, dan Covid-19 tidak mengenal batas."

Dia juga mengatakan, "Kita perlu mendukung PBB dan WHO dalam memainkan peran utama dan dalam koordinasi untuk mengalahkan Covid-19, musuh bersama seluruh umat manusia."

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com