Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikabarkan Sakit, Kim Jong Un Kirim Surat ke Assad

Kompas.com - 23/04/2020, 21:28 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

PYONGYANG, KOMPAS.com - Kim Jong Un dikabarkan berterima kasih kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad atas harapan baiknya di hari ulang tahun Kim Il Sung.

Balasan ucapan ulang tahun untuk pendiri Korea Utara itu sekaligus menepis spekulasi yang beredar tentang kondisi Kim Jong Un.

Saluran media pemerintah Korea Utara, Korean Central News Agency, menerbitkan teks balasan yang diduga dikirim Kim pada Rabu (22/4/2020).

Baca juga: Meski Tak Ada Kim Jong Un, AS Tetap Lanjutkan Denuklirisasi

"Kim Jong Un, dalam pesannya, menyatakan rasa terima kasihnya yang dalam kepada Presiden Republik Arab Suriah karena mengirim pesan salamnya yang tulus, yang mencerminkan rasa hormat yang hangat kepada Presiden Kim Il Sung, yang selalu hidup di hati para rakyat Korea dan pemimpinnya, di hari ulang tahunnya yang ke-108."

Tetapi pemberitaan itu tidak menyertakan kabar terbaru kondisi Kim Jong Un - yang merebak setelah ia melewatkan ulang tahun kakeknya pada 15 April.

Itu merupakan acara terpenting Korea Utara, dan Kim Jong Un (36) tidak pernah melewatkannya sejak mewarisi kekuasaan dari ayahnya pada akhir 2011.

Baca juga: Sumber dari Korea Selatan Sebut Kim Jong Un Baik-baik Saja

Namun, pertanyaan tentang masa depan politik Korea Utara kemungkinan akan bertambah jika ia tidak menghadiri acara publik berikutnya.

Kim adalah generasi ketiga dari keluarganya yang memerintah Korea Utara, dan kultus kepribadian yang kuat telah dibangun di sekelilingnya, termasuk ayah dan kakeknya.

Garis keturunan mitos keluarga Paektu yang dinamai mengikuti nama gunung tertinggi di Semenanjung Korea, Gunung Paektu, diketahui hanya memberi hak memerintah bangsa ke anggota keluarga langsung.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Bumi Rayakan Kondisi Terbaiknya | Trump Doakan Kim Jong Un

Itu membuat adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong, kandidat yang paling mungkin untuk turun tangan jika kakak laki-lakinya sakit parah, lumpuh, atau meninggal.

Tetapi beberapa ahli mengatakan kepemimpinan kolektif, yang dapat mengakhiri aturan dinasti keluarga, juga bisa dimungkinkan.

"Di antara elite kekuasaan Utara, Kim Yo Jong memiliki peluang tertinggi untuk mewarisi kekuasaan, dan saya pikir kemungkinan itu lebih dari 90 persen," kata analis Cheong Seong-chang di Institut Sejong Korea Selatan, dikutip dari Sydney Morning Herald Kamis (23/4/2020).

"Korea Utara seperti sebuah dinasti, dan kita dapat melihat keturunan Paektu sebagai darah kerajaan sehingga tidak mungkin bagi siapa pun untuk mengambil alih Kim Yo jong dari tampuk kekuasaan."

Baca juga: Kim Jong Un Dikabarkan Sakit, Adik Perempuannya Disebut Calon Pengganti Terkuat

Kim Yo Jong yang diyakini berusia awal 30-an bertanggung jawab atas urusan propaganda Korea Utara, dan awal bulan ini dijadikan anggota pengganti Politbiro.

Dia sering muncul bersama kakak laki-lakinya di kegiatan publik. Kim Yo Jong juga menemani Kim Jong Un dalam pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump dan para pemimpin dunia lainnya beberapa tahun terakhir.

Kedekatan Kim Yo Jong dengan Kim Jong Un di pertemuan-pertemuan itu membuat banyak orang percaya bahwa pada dasarnya dia adalah pejabat nomor dua Korea Utara.

Baca juga: Jika Kondisi Kim Jong Un Memburuk, Korea Utara Akan Ditutup

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com