Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebentar Lagi Ramadan, Menteri Agama Saudi: Kemungkinan Shalat Tarawih di Rumah

Kompas.com - 15/04/2020, 17:17 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

RIYADH, KOMPAS.com - Menteri Agama Abdul Lathif Asy-Syeikh sebagaimana dilansir dari Al-Riyadh mengatakan bahwa ibadah shalat tarawih saat bulan ramadan yang sebentar lagi menjelang kemungkinan lebih baik dilakukan di rumah.

Dia menilai, situasi di Saudi terkait wabah virus corona masih belum signifikan. 

Abdul Lathif mengatakan, "Penangguhan shalat lima waktu di masjid lebih penting dari pada penangguhan shalat tarawih.

Kita memohon kepada Allah yang Esa untuk menerima ibadah shalat tarawih kita baik itu di masjid atau pun di rumah."

Penangguhan sementara bagi ibadah shalat di masjid telah dilakukan sebelumnya oleh pemerintah Saudi sebagai tindakan pencegahan untuk menghentikan penularan virus corona di kerajaan itu.

Ada pun terkait shalat jenazah, Abdul Lathif hanya mengizinkan lima sampai enam orang yang diperbolehkan melakukan shalat. Dia juga mengingatkan kalau shalat jenazah pun bisa dilakukan dari rumah.

Baca juga: Wabah Corona, Arab Saudi Berlakukan Larangan Bepergian 24 Jam

Sebelumnya, pemerintah Saudi telah memperpanjang jam malam sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Pada pekan lalu, Arab Saudi menempatkan Riyadh dan kota besar lainnya di bawah pengawasan jam malam selama 24 jam. Tindakan itu menutup kemungkinan warga untuk bisa keluar rumah lebih sering.

Sejak saat itu, Arab Saudi mengumumkan lebih dari 300 kasus baru tiap harinya. Warga Saudi hanya diizinkan pergi jika hendak membeli kebutuhan harian dan penting.

Pelanggarnya dikenakan denda dan hukuman penjara.

Pada beberapa waktu yang lalu juga, pemerintah Saudi telah memperingatkan adanya lonjakan kasus sebanyak 200.000 kasus dalam beberapa pekan mendatang.

Berbagai upaya lain sudah dilakukan pemerintah pusat Riyadh seperti penghentian penerbangan penumpang internasional, menghentikan ziarah umrah sepanjang tahun dan menutup sebagian besar tempat umum.

Para jamaah yang hendak haji dari berbagai belahan dunia juga telah diminta untuk menunda lebih dulu rencana mereka.

Baca juga: Harga Minyak Masih Anjlok, Arab Saudi Cari Utang

Lockdown di bulan suci Ramadan

Bulan suci Ramadhan, yang dijadwalkan akan dimulai sekitar 23 April mendatang, akan terlihat sangat berbeda tahun ini untuk Muslim di seluruh dunia.

Merupakan kewajiban bagi umat Islam untuk berpuasa setiap hari, tidak makan dan minum dari matahari terbit hingga terbenam.

Ramadan adalah festival yang sangat komunal tetapi pertemuan tahun ini akan dilarang di seluruh dunia karena wabah virus corona.

Iftar atau yang bermakna "berbuka puasa" adalah kegiatan makan yang sangat dinanti-nantikan yang sering dibagikan dengan keluarga besar juga teman-teman.

Setiap malam selama bulan Ramadhan, ibadah shalat panjang yang disebut tarawih, berlangsung di masjid-masjid di seluruh dunia.

Ibadah bersama ini dilakukan dengan keyakinan bahwa ada pahala yang lebih besar untuk shalat yang dilakukan dalam jemaat.

Baca juga: 150 Anggota Kerajaan Arab Saudi Terinfeksi Covid-19, Bagaimana dengan Raja Salman?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com