Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Terakhir Covid-19 Dipindah, RS yang Dibangun dalam 2 Pekan di Wuhan Bakal Ditutup

Kompas.com - 15/04/2020, 15:35 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

WUHAN, KOMPAS.com - Rumah sakit di Wuhan, China, yang dibangun dalam waktu dua pekan ketika wabah Covid-19 dilaporkan bakal ditutup setelah pasien terakhir dipindahkan.

RS Leishenshan, yang berarti Gunung Dewa Petir, dibangun oleh 15.000 pekerja di kota lokasi wabah virus corona pertama terdeteksi pada Desember 2019.

Pada Februari, China memutuskan membangun Leishenshan dan Huoshenshan, berarti Gunung Dewa Api, pada 24 Januari untuk menampung pasien yang terus membludak di Wuhan.

Baca juga: Pria Bernama Kota Wuhan Ini Namai Anaknya Distrik di Episentrum Virus Corona

Rumah sakit Leishenshan mempunyai 1.500 ranjang, dan menerima pasien pertama pada 8 Januari, atau dua hari setelah pengerjaannya rampung.

Pada Selasa (14/4/2020), empat pasien terakhir virus corona dipindahkan dari Leishenshan ke rumah sakit permanen di ibu kota Hubei itu.

Keempat pasien tersebut berada dalam kondisi serius, dan sudah menjalani perawatan di Leishenshan selama satu bulan terakhir.

Wakil presiden rumah sakit, Yuan Yufeng, mengatakan bahwa tiga dari empat pasien itu berusia senior, yakni di atas 70 tahun.

"Pneumonia karena virus corona baru yang ditemukan pada keempat pasien ini sudah disembuhkan," kata Yuan seperti diwartakan Sky News Rabu (15/4/2020).

Meski sudah sembuh, Yuan menerangkan mereka terpaksa dipindahkan ke fasilitas lain karena mengalami kerusakan organ karena patogen itu, termasuk juga penyakit kronis lainnya.

Dia menyatakan, ketika kota tersebut mengalami puncak pandemi, mereka merawat total 2.011 pasien Covid-19, dengan 55 persen di antaranya di atas 60 tahun.

Baca juga: Kebahagiaan dan Kelegaan Warga Wuhan Setelah Lockdown Virus Corona Dicabut

Kemudian hampir 10 persen berada di atas umur 80 tahun. Sebanyak 12 pasien berumur di atas 90 tahun, dengan 1.078 berada dalam kondisi serius.

Yuan melanjutkan, nantinya Rumah Sakit Leishenshan bakal menjalani disinfektan sebelum resmi ditutup pada Rabu waktu setempat.

Kabar itu terjadi sepekan (8/4/2020) setelah Wuhan mengumumkan pembukaan lockdown yang mereka terapkan selama 11 pekan terakhir.

Selama 76 hari menjalani karantina wilayah, warga Wuhan hanya diperbolehkan membeli makanan atau hadir dalam acara yang teramat penting.

Saat ini, China total melaporkan lebih dari 82.000 kasus penularan positif, dengan 3.342 di antaranya meninggal.

Tapi dalam beberapa pekan terakhir, mereka mulai mengalami gelombang kasus baru.

Baca juga: Laboratorium di Wuhan Teliti Kelelawar dari Goa Diduga Asal Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com