Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lockdown, Tunawisma di Moskwa Hadapi Banyak Ancaman

Kompas.com - 13/04/2020, 16:15 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Sebanyak 12 juta penduduk kota Moskwa telah diperintahkan untuk tinggal di rumah masing-masing karena virus corona telah mewabah.

Melansir Moscow Times, ironisnya, ribuan orang tunawisma yang tidur di jalan tidak punya tempat tujuan.

Lockdown virus corona yang belum diketahui batas waktunya di Moskwa telah membuat populasi tunawisma yang rentan di kota itu tak punya pilihan.

Entah untuk berlindung atau berisiko terkena denda besar sambil menghadapi bahaya infeksi penyakit yang berpotensi mematikan.

Di banyak negara Eropa, di mana tempat virus corona melanda, ruang-ruang termasuk hotel, gedung perkantoran dan gimnasium telah diubah menjadi tempat perlindungan bagi para tunawisma.

Sayangnya, tidak ada langkah-langkah seperti itu di Rusia. Stigma terhadap tunawisma kuat. 

Baca juga: UEA Luncurkan Nikah Online Saat Wabah Corona, Ini Tahapannya

“Para tunawisma tidak memiliki cara untuk mengisolasi diri,” ujar Daria Baybakova, kepala LSM Nochlezhka cabang Moskwa yang mengoperasikan jaringan tempat penampungan di Saint Petersburg dan Moskwa.

Statistik resmi terkait populasi tunawisma di Rusia tidak merata, dengan data dari sensus terbaru pada 2010 yang menempatkan jumlah orang yang tinggal di jalanan secara nasional ada pada angka 65.000 jiwa.

Tempat penampungan LSM Nochlezhka atau "Menginap Semalam" mengatakan jumlah warganya mendekati 1 juta, dengan jumlah tunawisma di Moskwa saja sekitar 80.000 orang.

Menurut Baybakova, jumlah itu meningkat sejak awal wabah virus corona, dan hanya ada terlalu sedikit tempat di penampungan yang mampu menampung semuanya.

"Bahkan jika Anda mengambil (data) jumlah 14.000 yang diklaim oleh sumber-sumber resmi, jumlah total ruang di tempat penampungan di Moskwa tidak lebih dari 1.600," kata Baybakokva.

Baca juga: Korban Harian Covid-19 Menurun, Spanyol Siap Mulai Lagi Perekonomian

Dr Lana Zhurkina, pendiri dan kepala pusat penjangkauan medis tunawisma Dom Druzei - atau yang berarti "Rumah Teman" mengatakan bahwa Moskwa tidak pernah memiliki cukup tempat penampungan bagi para tunawisma, dan bahwa organisasinya semakin sibuk sejak berjangkitnya epidemi virus corona.

Padahal, banyak tunawisma sudah memiliki kesehatan yang buruk karena usia atau penyakit kronis.

"Orang-orang yang tidak memiliki tujuan sebelumnya, tidak memiliki tempat untuk pergi sekarang," kata Zhurkina.

Jika seorang tunawisma sudah terinfeksi virus corona, faktor kunci untuk mendapatkan perawatan adalah harus terkonfirmasi positif, tetapi dengan berkurangnya stok tes virus corona, tidak menjadi jaminan bahwa mereka akan dirawat.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com