Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sehari Setelah Gencatan Senjata, Yaman Umumkan Kasus Covid-19 Pertama

Kompas.com - 10/04/2020, 16:55 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Reuters,AFP

SANA'A, KOMPAS.com - Yaman menjadi negara terbaru yang terjangkit virus corona di Timur Tengah, usai mengumumkan kasus pertamanya pada Jumat (10/4/2020).

Pengumuman ini muncul hanya sehari setelah gencatan senjata sepihak dilakukan Arab Saudi, dalam perang melawan pemberontak Houthi di Yaman.

"Kasus virus corona pertama yang dikonfirmasi dilaporkan di provinsi Hadramaut," kata komite darurat nasional tertinggi Covid-19 Yaman di Twitter.

Baca juga: Demi Tangani Virus Corona, Arab Hentikan Serangan ke Houthi 2 Minggu

Komite yang dijalankan pemerintah Presiden Abedrabbo Mansour Hadi dan diakui secara internasional ini, juga mengatakan pasien dalam kondisi stabil dan menerima perawatan.

Tim medis dan otoritas terkait dikabarkan telah mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan dan berniat untuk merilis rincian lebih lanjut pada Jumat malam (10/4/2020).

Kemudian dilansir dari Reuters, pihak berwenang telah melakukan sejumlah langkah pencegahan penyebaran virus corona.

Baca juga: Terkait Perjanjian Damai dengan Arab Saudi, Houthi Suarakan 5 Tuntutan

Pelabuhan Ash Shihr ditutup seminggu untuk pembersihan mendalam, dan memerintahkan pekerja di sana untuk mengisolasi diri di rumah selama dua minggu.

Pemerintah Yaman juga menerapkan jam malam selama 12 jam di semua distrik Hadramaut mulai pukul 6 sore pada Jumat (10/4/2020) sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Warga setempat turut mengatakan, kendaraan pertahanan sipil di dekat pelabuhan memerintahkan orang melalui pengeras suara untuk tetap di rumah.

Baca juga: Gencatan Senjata Arab-Houthi: Antara Keraguan dan Harapan

Gencatan senjata

Koalisi militer yang dipimpin Riyadh menyepakati gencatan senjata selama 2 minggu ke pemberontak Houthi di Yaman, demi mengatasi penyebaran virus corona.

Gencatan senjata sepihak ini dimulai pada Kamis (9/4/2020). PBB sendiri telah menyerukan kedua pihak untuk menghentikan serangan, demi melindungi warga sipil Yaman yang merupakan negara miskin, dari ancaman Covid-19.

Keputusan ini menandai terobosan pertama sejak pihak-pihak yang bertikai menyetujui gencatan senjata yang diperantarai PBB di Swedia pada akhir 2018.

Baca juga: 150 Anggota Kerajaan Arab Saudi Terinfeksi Covid-19, Bagaimana dengan Raja Salman?

Kantor berita AFP mengabarkan, gencatan senjata dua minggu yang bisa diperpanjang ini bertujuan menciptakan "kondisi yang tepat" untuk pertemuan yang digelar PBB.

Akibat mengalami perang selama bertahun-tahun dan invasi militer yang dipimpin Arab Saudi, Yaman menghadapi apa yang disebut PBB sebagai bencana kemanusiaan terburuk di dunia.

Kelompok-kelompok bantuan telah memperingatkan bahwa ketika virus corona menerpa sistem kesehatan Yaman yang rusak, dampaknya mungkin menjadi bencana besar.

Puluhan ribu warga sipil tewas selama lima tahun terakhir, dalam perang antara koalisi dan pemberontak Houthi yang didukung Iran, yang mengendalikan sebagian besar Yaman termasuk ibu kota Sana'a.

Baca juga: Lima Rudal ISIS Hantam Pangkalan Udara AS di Afghanistan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

Global
Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Global
Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Global
PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

Global
[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

Global
Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Global
Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Global
Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Global
Pengadilan Tinggi PBB Bakal Gelar Sidang Terkait Serangan di Rafah

Pengadilan Tinggi PBB Bakal Gelar Sidang Terkait Serangan di Rafah

Global
Seperti Ini 5 Tahun Persahabatan Putin dan Xi Jinping

Seperti Ini 5 Tahun Persahabatan Putin dan Xi Jinping

Global
Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Internasional
Meninju Buaya demi Selamatkan Saudara, Wanita Ini Terima Penghargaan Keberanian Raja Inggris

Meninju Buaya demi Selamatkan Saudara, Wanita Ini Terima Penghargaan Keberanian Raja Inggris

Global
Skandal Mantan Pengacara Militer Bocorkan Dokumen Perang Afghanistan

Skandal Mantan Pengacara Militer Bocorkan Dokumen Perang Afghanistan

Global
Israel: Kendaraan PBB Kena Serangan karena di Zona Tempur Rafah

Israel: Kendaraan PBB Kena Serangan karena di Zona Tempur Rafah

Global
Israel Dilaporkan Telah 8 Kali Menyerang Kelompok Bantuan di Gaza Sejak Oktober

Israel Dilaporkan Telah 8 Kali Menyerang Kelompok Bantuan di Gaza Sejak Oktober

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com