Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gencatan Senjata Arab-Houthi: Antara Keraguan dan Harapan

Kompas.com - 10/04/2020, 10:22 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

Urgensi tingkat tinggi

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyambut baik tawaran gencatan senjata dan mendesak pemerintah serta Houthi untuk melakukan negosiasi.

Sebelumnya Guterres juga sudah menyerukan "gencatan senjata global segera" untuk membantu mencegah bencana bagi orang-orang rentan di zona konflik.

"Hanya melalui dialog para pihak dapat menyepakati mekanisme untuk mempertahankan gencatan senjata nasional, kemanusiaan, dan langkah-langkah pembangunan kepercayaan ekonomi," ucap Guterres dikutip dari AFP.

Ia pun menekankan langkah tersebut untuk mengurangi penderitaan rakyat Yaman, dan memulai kembali proses politik untuk mencapai penyelesaian yang komprehensif untuk mengakhiri konflik.

Baca juga: Rusia Bertemu Arab Saudi Besok, Harga Minyak Dunia Naik 5,5 Persen

Gencatan senjata dilakukan ketika Arab Saudi terhuyung akibat jatuhnya harga minyak.

Media AFP menyebut, Arab berupaya lepas dari konflik yang menelan banyak biaya dan menewaskan puluhan ribu orang Yaman, yang oleh PBB disebut sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Sistem perawatan kesehatan Yaman yang rusak sejauh ini tidak mencatatkan satu pun kasus Covid-19, tetapi kelompok-kelompok bantuan telah memperingatkan bahwa jika nantinya terjadi kasus, maka akan jadi bencana besar.

Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit turut memuji tawaran gencatan senjata sebagai "kesempatan langka" untuk menghentikan pertumpahan darah di Yaman.

Baca juga: Siapkan Rp 6,8 Triliun, Putra Mahkota Arab Saudi Bakal Beli Klub Liga Inggris

Tensi antara kedua kubu akhir-akhir ini meningkat lagi antara pasukan Houthi dan pasukan pemerintah Yaman yang didukung Riyadh, di sekitar wilayah Al-Jouf dan Marib, mengakhiri jeda selama berbulan-bulan.

Di akhir Maret, pertahanan udara Arab menggagalkan serangan rudal Houthi di atas Riyadh dan kota perbatasan Jizan. Sebanyak dua warga sipil terluka dalam serangan tersebut.

Itu adalah serangan besar pertama di Arab Saudi sejak Houthi menawarkan gencatan senjata pada September 2019, setelah menyerang instalasi minyak Arab Saudi.

Kemudian pekan lalu koalisi melakukan beberapa serangan udara di ibu kota Yaman yang dikuasai pemberontak, sebagai balasan atas serangan rudal tersebut.

Baca juga: Uni Emirat Arab Perpanjang Penutupan dan Disinfeksi Ruang Publik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com