Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 Renggut Nyawa Dokter yang Desak Persediaan APD ke Boris Johnson

Kompas.com - 10/04/2020, 09:23 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Seorang dokter yang pernah mendesak PM Inggris Boris Johnson untuk segera menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) lebih banyak, meninggal karena virus corona.

Dokter bernama Abdul Mabud Chowdhury (53) itu sempat mengunggah permintaan langsung di Facebook-nya bulan lalu.

Dilansir dari The Independent, ia meminta Johnson untuk "segera menyediakan APD untuk setiap pekerja NHS".

Baca juga: PM Inggris Boris Johnson Keluar ICU, tapi Masih di Rumah Sakit

Chowdhury yang bekerja sebagai konsultan ahli urologi di Rumah Sakit Homerton di timur London, dalam unggahan tersebut menuliskan:

"Orang-orang menghargai kami dan berterima kasih ke kami atas pekerjaan kami yang inspirasional, tetapi kami juga harus melindungi diri kami sendiri dan keluarga/anak-anak dalam krisis global ini, dengan memakai APD yang layak dan obat-obatan."

Sang perdana menteri yang saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit St. Thomas London untuk mengobati Covid-19, telah berulang kali ditekan untuk menyediakan APD bagi semua pekerja medis di garis depan perlawanan terhadap virus corona.

Baca juga: Kesehatan PM Inggris Boris Johnson Semakin Membaik, Inggris Justru Perpanjang Lockdown

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Global
Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Global
Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Global
Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Global
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Global
Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com