Di akhir Maret, 3.963 dokter menandatangani surat terbuka di media The Sunday Times dan mengatakan "nyawa kami dalam risiko setiap hari" dengan bekerja tanpa alat perlindungan yang memadai.
"Para dokter perawatan intensif dan para ahli anestesi mengatakan pada kami, mereka memiliki risiko sangat tinggi, memakaikan ventilator ke pasien, dengan masker yang kedaluarsa pada 2015," tulis surat tersebut.
Baca juga: Dirawat di ICU karena Virus Corona, PM Inggris Boris Johnson Sudah Bisa Duduk
Sementara itu Menteri Kabinet Robert Jenrick menekankan bahwa pengadaan APD untuk para pekerja di garis depan sedang dalam perkembangan yang bagus.
Chowdbury meninggal pada Rabu (8/4/2020) akibat terjangkit virus corona. Ia dianggap oleh temannya yang sesama dokter, Golam Rahat Khan, sebagai orang yang sangat dicintai.
Baca juga: Semangati Boris Johnson Sembuh, Putin: Kuncinya Optimis dan Selera Humor
"Dia suka bernyanyi dan menyukai kebudayaan Bengal kami, serta menyukai kebudayaan Inggris."
"Dia sangat peduli, sangat sering mengundang kami ke rumahnya. Aku terakhir kali bertemu dengannya pada 1 Februari di rumahku dalam ulang tahun anakku yang ke-8," terang Rahat Khan dikutip dari The Independent.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.