Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Lockdown Virus Corona, 2 Panda di Hong Kong Ini Kawin

Kompas.com - 08/04/2020, 12:15 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

HONG KONG, KOMPAS.com - Di tengah absennya pengunjung karena lockdown virus corona, dua ekor panda di Hong Kong ini akhirnya memutuskan untuk kawin.

Ying Ying dan Le Le baru bisa melakukannya setelah taman tempat mereka tinggal tak lagi dikunjungi, dan 10 tahun sejak mereka bertemu.

Pejabat konservasi Ocean Park Michael Boos menuturkan, Ying Ying dan Le Le tiba di Hong Kong pada 2007, di mana mereka saling mendekati di 2010.

Baca juga: Ingin Batalkan Nikah karena Mas Kawin Kurang, Pria Rekayasa Perampokan, Ikat Diri di Jembatan

"Tetapi, upaya mereka untuk kawin tidak pernah berhasil hingga di tahun ini, setelah bertahun-tahun mencoba memahami," ujar Boos.

Taman merilis foto di mana keduanya mulai saling mendekati, di dalam kandang yang biasanya dipenuhi sorot mata maupun jepretan kamera.

Dilansir AFP Selasa (7/4/2020), panda termasuk hewan yang terbilang kurang dalam hal bereproduksi, terutama di penangkaran.

Tetapi, dokter hewan mulai sumringah ketika keduanya mulai menunjukkan ketertarikan satu sama lain, terlebih di tengah musim kawin yang pendek ini.

Taman menyatakan, sejak akhir Maret, Ying Ying mulai sering bermain di air, sementara Le Le mulai meninggalkan bau di areanya, dan melacak bau pasangannya itu.

"Perilaku seperti ini mirip dengan tingkah panda selama musim kawin, yang terjadi antara Maret hingga Mei," ujar taman tempat keduanya tinggal.

Pakar sekarang akan memantau tanda kehamilan Ying Ying, meski periode kehamilannya berkisar antara 72 hingga 324 hari.

Baca juga: Heboh TKI yang Pulang dari Hong Kong Pingsan di Pinggir Jalan, Ternyata karena Gula Darah Rendah

Taman menyatakan, mereka baru bisa mengonfirmasi kehamilan setelah dilakukan pemeriksaan ultrasound 14 sampai 17 hari sebelum lahir.

Tapi, Ying Ying mungkin akan menunjukkan perubahan perilaku maupun fluktuasi hormon paling cepat Juni jika pembuahannya berhasil.

Pengumuman tersebut jelas menjadi kabar bahagia, di tengah resesi dan pembatasan yang dialami Hong Kong karena lockdown virus corona.

Banyk netizen di Facebook berkomentar, dan menyebut absennya pengunjung bisa jadi faktor mengapa dua panda raksasa itu lebih percaya diri.

"Ini adalah waktu yang bagus membuat bayi panda ketika Anda tengah berlibur dan tak mendapat tekanan apa pun," tulis Janet Mok.

"Mereka tidak mendapatkan tekanan karena tidak ada yang melihat," timpal Chan Fong.

Baca juga: Kebun Binatang Thailand Ungkap Penyebab Kematian Mendadak Panda Chuang Chuang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com