Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar Baik di Tengah Wabah Corona: Tercipta Alat Tes Tercepat, Hanya Butuh 5-10 Menit

Kompas.com - 27/03/2020, 20:34 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Telah tercipta alat uji virus corona dengan waktu pengujian tercepat, hanya 5-10 menit.

Alat ini dibuat oleh sebuah tim peneliti di Singapura, yang dipimpin oleh Profesor Jackie Ying.

Prof Ying adalah kepala di Lab NanoBio perusahaan sains, teknologi, dan penelitian bernama A*Star.

Baca juga: Langgar Social Distancing di Singapura, Penjara 6 Bulan Menanti

Cara kerja alat uji ini adalah dengan mencari bahan genetik virus dalam sekresi pasien yang dikumpulkan dari uji swab (tenggorokan).

Sampel lalu dimasukkan ke dalam perangkat portabel yang akan mengeluarkan hasil sekitar 5-10 menit.

Metode amplifikasi yang sangat cepat ini mereka beri nama "Cepat".

Baca juga: Gelar Restoran Terbaik di Asia Kembali Diraih Odette dari Singapura

Jika penggunaan alat ini mendapat persetujuan dari pihak berwenang, nantinya akan menciptakan durasi tes Covid-19 tercepat di dunia.

Untuk mengetahui info selengkapnya tentang alat uji ini, Anda bisa membacanya di sini.

3 tahapan uji coba vaksin di AS

Vaksin corona mulai diuji coba di Amerika Serikat (AS) pada Senin (16/3/2020) dengan tiga tahapan.

Saat ini uji coba vaksin masih dalam tahap pertama yang melibatkan 45 sukarelawan.

Baca juga: Sri Mulyani Sebut G20 Alokasikan 4 Miliar Dollar AS untuk Temukan Vaksin Covid-19

Kemudian di tahap kedua, vaksin akan diuji coba pada kelompok yang lebih besar, untuk melihat apakah ada efek samping.

Lalu tahap ketiga adalah menguji coba ke sekitar puluhan ribu orang.

Penjelasan selengkapnya tentang tahapan uji coba vaksin Covid-19 ini bisa Anda baca di sini.

Baca juga: Kabar Baik di Tengah Wabah Corona: Vaksin yang Dikembangkan Bisa Tahan Lama

WNI sembuh di Singapura bertambah 1 orang

Seorang WNI penderita virus corona di Singapura dinyatakan sembuh, yang membuat jumlah WNI pulih di Negeri "Singa" kini menjadi 2 orang.

Konfirmasi yang diterima Kompas.com dari KBRI Singapura, Jumat sore (27/3/2020) memastikan pasien yang sembuh itu adalah kasus 237 yang dinyatakan positif pada 16 Maret.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com