Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badan Amal di Inggris Akan Latih Anjing untuk Lacak Penderita Covid-19

Kompas.com - 27/03/2020, 16:39 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

LONDON, KOMPAS.com - Sebuah badan amal di Inggris akan melatih anjing untuk melacak penderita Covid-19 melalui indera penciumannya.

Medical Detection Dogs akan bekerja sama dengan London School of Hygiene and Tropical Medicine (LSHTM) serta Universitas Durham untuk menentukan apakah anjing dapat membantu pelacakan.

Sebelumnya, anjing telah terbukti dapat mengendus malaria, berdasarkan keyakinan bahwa setiap penyakit memicu bau yang berbeda.

Baca juga: Kabar Bohong Seputar Virus Corona Marak di Ukraina

Organisasi-organisasi itu mengatakan, mereka telah memulai persiapan untuk melatih anjing dalam enam minggu.

Medical Detection Dogs sebelumnya telah melatih anjing untuk mendeteksi penyakit seperti kanker, parkinson, dan infeksi bakteri dengan mengendus sampel yang diambil dari pasien.

Sebab, anjing dapat mendeteksi perubahan halus pada suhu kulit, membuatnya bisa diberdayakan untuk menentukan apakah seseorang mengalami demam.

Baca juga: BNI Berikan Relaksasi Bagi Nasabah yang Terdampak Wabah Corona

"Pada prinsipnya, kami yakin anjing dapat mendeteksi Covid-19," kata Claire Guest, pendiri dan kepala eksekutif Medical Detection Dogs, dikutip dari AFP.

"Kami sekarang mencari cara bagaimana kami dapat dengan aman menangkap bau virus dari pasien, dan memberikannya ke anjing."

"Tujuannya agar anjing dapat menyaring siapa pun, termasuk orang-orang yang tidak menunjukkan gejala, dan memberi tahu kami apakah mereka perlu diuji."

Baca juga: Cegah Penyebaran Virus Corona, Sejumlah Dusun di Sleman Lockdown

"Ini akan cepat, efektif, non-invasif, dan memastikan sumber daya pengujian NHS (National Health Service) hanya digunakan saat benar-benar dibutuhkan," lanjut Claire.

Kemudian, Kepala Pengendalian Penyakit di LSHTM mengatakan, anjing dapat mendeteksi malaria dengan "akurasi yang sangat tinggi".

Begitu pun dengan penyakit pernapasan lainnya yang mengubah bau badan sehingga ada "peluang sangat tinggi" anjing bisa diberdayakan untuk mendeteksi Covid-19.

Baca juga: Lawan Corona, Rihanna Sumbang APD untuk Rumah Sakit di New York

Ketika wabah virus corona berakhir, anjing pendeteksi bisa dikerahkan di bandara untuk mengidentifikasi dengan cepat orang yang membawa virus, menurut Steve Lindsay dari Universitas Durham.

Hingga Jumat (27/3/2020), lebih dari 500.000 kasus virus corona tercatat di 182 negara, dengan 22.920 kematian.

Baca juga: Mengenang Mark Blum, Madonna: Virus Corona Bukan Lelucon!

Statistik tersebut didapat menurut perhitungan AFP , berdasarkan data negara resmi dan data dari WHO.

Namun, jumlah kasus mungkin sebenarnya lebih banyak karena beberapa negara hanya menguji kasus parah atau pasien yang memerlukan rawat inap.

Baca juga: Mengapa Isolasi dan Karantina Penting untuk Cegah Penyebaran Corona?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com