Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah Corona Terpa AS, 3,3 Juta Warganya Ajukan Tunjangan Pengangguran

Kompas.com - 27/03/2020, 14:41 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber CNBC,AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Selain mencatatkan jumlah kasus virus corona tertinggi di dunia, Amerika Serikat (AS) juga catatkan jumlah pengajuan tunjangan pengangguran tertinggi di negaranya.

Pekan lalu, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan ada 3,3 juta orang yang mengajukan tunjangan pengangguran.

Dilansir dari pemberitaan AFP, sejauh ini jumlah tersebut adalah terbanyak yang pernah tercatat sepanjang sejarah berdirinya Negeri "Uncle Sam".

Baca juga: Vaksin Corona Sedang Diuji Coba di AS, Ini 3 Tahapannya

Akibat wabah virus corona, pengangguran melanda di berbagai sektor mulai dari layanan makanan, ritel, hingga transportasi.

Sebab, hampir separuh tempat bisnis di AS ditutup karena bukan penyedia barang-barang kebutuhan pokok saat ini.

"Sangat mengejutkan. Kami baru melihat angka awal, sayangnya, mereka akan bertambah buruk," kata Wali Kota New York Bill de Blasio, dikutip dari AFP.

Dia memperkirakan setengah juta orang di kota itu akan kehilangan mata pencariannya.

Baca juga: Terinfeksi Virus Corona, Apa yang Dilakukan Pangeran Charles?

Jumlah kasus Covid-19 AS tertinggi di dunia

Pakar dari Universitas Johns Hopkins melaporkan pada Kamis (26/3/2020) bahwa angka kasus infeksi di AS merupakan yang tertinggi di dunia, yakni mencapai 82.404.

Pada Jumat (27/3/2020), angkanya meningkat lagi berdasarkan catatan Worldometers, yaitu 85.594 kasus, melewati China dan Italia.

Data Worldometers menunjukkan jumlah kasus di China sebanyak 81.340, sedangkan Italia 80.589 kasus.

Baca juga: Mengapa AS Memiliki Kasus Covid-19 Terbanyak, Melebihi China?

Dengan begitu, angka infeksi AS berada paling tinggi. Meski begitu, AS berada di urutan keenam untuk kasus kematian karena Covid-19.

Dari seluruh negara bagian di AS, New York menyumbang hampir separuh dari kasus infeksi di negara itu, yaitu 37.258 kasus infeksi.

New York juga menghadapi 385 kasus kematian karena virus corona dan terdapat 100 kematian dalam kurun waktu 24 jam terakhir.

Baca juga: Rumah Sakit di New York Berikan Vitamin C pada Pasien Virus Corona

Dilansir dari CNBC, Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan adanya kasus baru yang dikonfirmasi di New York, menyumbang hampir setengah dari semua kasus yang ada di AS.

Ia mengatakan, peningkatan kasus yang signifikan disebabkan "simpanan" infeksi yang belum dikonfirmasi sebelumnya karena kurangnya pengujian.

Pekan sebelumnya, AS mengonfirmasi jumlahnya mencapai angka 5.000 kasus, naik 5 kali lipat dari minggu sebelumnya.

Baca juga: Mengapa Isolasi dan Karantina Penting untuk Cegah Penyebaran Corona?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com