Sekutar 90 persen dari semua kasus impor adalah pemegang paspor China, kata Wakil Menteri Luar Negeri Luo Zhaohui dalam konferensi pers.
Dia menambahkan bahwa 40 persen dari mereka adalah pelajar China perantauan, yang kembali di tengah meningkatnya kasus corona di luar negeri.
"Kami memahami beberapa siswa sangat ingin pulang... Tetapi dalam keadaan saat ini, dengan tetap tinggal di sana, mereka dapat menghindari infeksi silang dalam perjalanan pulang," kata Luo.
Baca juga: Virus Corona, Spanyol Beli APD dari China Senilai Rp 7,6 Triliun
Dia juga menambahkan, ada risiko para siswa itu terjebak di tengah perjalanan, jika negara yang mereka singgahi saat transit menerapkan kontrol yang sangat ketat.
Pengetatan aturan pun dilakukan Shanghai, yang mengharuskan setiap pendatang internasional melakukan karantina selama 14 hari, efektif mulai Kamis (26/3/2020) pukul 18.00 waktu setempat.
Sebelumnya, Shanghai hanya mewajibkan karantina untuk para pendatang dari 24 negara dengan dampak corona terparah.
Begitu pula di Beijing, setiap pendatang dari luar negeri harus melakukan karantina secara terpusat.
Baca juga: Mengapa Isolasi dan Karantina Penting untuk Cegah Penyebaran Corona?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.