Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi Terapkan Lockdown di Riyadh, Mekkah, dan Madinah

Kompas.com - 26/03/2020, 18:21 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

RIYADH, KOMPAS.com - Seiring dengan adanya kematian kedua akibat Covid-19 di Arab Saudi, diumumkan pula lockdown di Riyadh, Mekkah, dan Madinah.

Akses keluar masuk ditutup di tiga kota tersebut, sedangkan pembatasan perjalanan juga akan dilakukan pada 13 wilayah lainnya.

Lockdown diumumkan pada Rabu (25/3/2020) dan telah disetujui oleh Raja Salman. Jam malam juga dimajukan mulai pukul 15.00, dari yang sebelumnya pukul 19.00 waktu setempat.

Baca juga: Arab Saudi Bakal Fasilitasi WNI Jemaah Umrah Pulang ke Tanah Air

"Negeri Petrodollar" itu sebelumnya menerapkan jam malam mulai Senin (23/3/2020) selama 21 hari, setelah adanya lonjakan kasus infeksi.

Lalu, kematian kedua yang merupakan warga asing berusia 46 tahun di Mekkah membuat Pemerintah Arab Saudi mengeluarkan kebijakan lebih ketat.

Penerbangan internasional ditangguhkan, dan penangguhan terhadap visa untuk umrah sepanjang tahun. Masjid, sekolah, mal, dan restoran juga ditutup.

Baca juga: Arab Saudi Umumkan Kematian Pertama akibat Virus Corona

Peraturan ini mengubah ritme kehidupan sehari-hari di negara berpenduduk sekitar 30 juta orang itu.

Sebelumnya, pertemuan larut malam di kedai kopi atau di rumah adalah hal biasa, tetapi sekarang tidak bisa dilakukan.

Salah seorang warga dari Turki bernama Nasif Erisik, yang bermain kartu hampir setiap malam dengan teman-teman di salah satu rumah mereka, mengatakan, dia dan teman-temannya kini bermain secara online.

Baca juga: Uni Emirat Arab Tunda Semua Penerbangan untuk Cegah Wabah Corona

"Corona telah mengubah kebiasaan kita dan segalanya dalam hidup kita," kata Erisik, dikutip dari Reuters.

Pihak berwenang mengatakan, para pelanggar akan didenda atau dipenjara.

Kasus kematian pertama Covid-19 di Arab Saudi diumumkan pada Selasa (24/3/2020).

Berdasarkan keterangan kementerian kesehatan, korban meninggal adalah warga Afghanistan. Dia mengembuskan napas terakhir di Madinah.

Baca juga: Sebelum Positif Corona, Detri Warmanto Bepergian ke Arab Saudi dan Bali

Pekan lalu, Raja Salman menyatakan bahwa kerajaannya bakal menghadapi "pertarungan lebih sulit". Sebab, selain wabah corona, mereka juga dihantam penurunan harga minyak.

Pihak kerajaan menyatakan, mereka bakal mengucurkan paket stimulus besar, yakni sebesar 120 miliar riyal, sekitar Rp 526,8 triliun.

Selain itu, Riyadh dilaporkan juga berencana mengajukan pinjaman yang total nilainya mencapai 50 persen dari GDP negara.

Larangan ataupun paket stimulus juga diberlakukan negara lain di kawasan Teluk, setelah 2.100 kasus Covid-19 ditemukan di kawasan tersebut.

Baca juga: Mengapa Isolasi dan Karantina Penting untuk Cegah Penyebaran Corona?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com