Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minum Klorokuin yang Dipakai Membersihkan Akuarium, Pria di AS Tewas

Kompas.com - 24/03/2020, 18:14 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

PHOENIX, KOMPAS.com - Seorang pria di Arizona, Amerika Serikat (AS), tewas setelah mengonsumsi jenis klorokuin yang dipakai untuk embersihkan akuarium.

Sementara istrinya disebut kritis. Kabar itu terjadi di tengah euforia obat malaria itu bisa dipakai untuk mengobati virus corona.

Sistem medis Arizona, Banner Health, menyatakan pria berusia 60-an itu mengonsumsi jenis klorokuin fosfat, dan mengalami "efek mendadak".

Baca juga: Studi Perancis: Gabungan Klorokuin dan Antibiotik Bisa Kurangi Durasi Infeksi Virus Corona

Dilansir New York Post Senin (23/3/2020), istri pria yang tak disebutkan identitasnya itu juga berada dalam masa kritis karena ikut-ikutan minum.

Padahal, obat yang mereka konsumsi dipergunakan di akuarium untuk membunuh sejumlah organisme, seperti algae, yang bisa mengancam ikan.

Kepada NBC News, si istri menuturkan awalnya dia tengah menonton konferensi pers yang diselenggarakan oleh Presiden Donald Trump.

Saat itu, Trump memuji obat malaria itu sebagai senjata untuk melawan virus corona. Merujuk kepada penelitian yang digelar di Perancis dan China.

"Terdapat peluang besar bakal memberikan dampak nyata. Mungkin ini hadiah dari Tuhan. Jika terbukti bekerja, obat ini akan menjadi titik balik," pujinya.

Begitu melihat jumpa pers presiden 73 tahun itu, korban mengingat bahwa dia mempunyai obat dengan nama sama untuk perawatan ikan koi.

"Saat itu saya sedang duduk dan melihatnya (pidato Trump). Kemudian saya berkata 'Hei, bukankah obat ini yang sedang dia biacarakan?," ujar dia.

Baca juga: Dianggap Sembuhkan Corona? Guru Besar Farmasi UGM: Hati-hati, Klorokuin Obat Keras

Pasangan suami istri tersebut langsung mencampur klorokuin fosfat dengan air, dan meminumnya karena mereka takut terpapar Covid-19.

Tetapi setelah 20 menit mengonsumsi, keduanya merasakan gejala seperti pusing dan kepanasan. Setelah itu si perempuan mulai muntah.

Tak lama kemudian, si suami mengalami masalah pernapasan. "Dia ingin memegang tangan saya," kata dia. Pria itu tewas tak lama setelah sampai rumah sakit.

Harga obat itu melambung dan langka ditemukan setelah Trump merekomendasikannya. Membuat pakar harus memberikan peringatan keras.

Ahli meminta publik untuk tidak sembarangan meminumnya hanya karena mengalami gejala Covid-19. Kecuali sudah mendapat izin dokter.

Dr Daniel Brooks, Direktur Medis Banner Poison and Drug Information Center berujar, mereka tidak ingin publik sampai sakit karena salah kaprah.

"Hal terakhir yang kami inginkan adalah melihat ruang gawat darurat penuh dengan pasien yang percaya pada opsi kabur dan berisiko," keluhnya.

Baca juga: Trump: Obat Malaria Klorokuin Hadiah dari Tuhan untuk Atasi Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com