Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amunisi Lawan Corona Menipis, New York akan Kekurangan Masker dalam 10 Hari

Kompas.com - 23/03/2020, 11:43 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

NEW YORK, KOMPAS.com - Wali Kota New York, Bill de Blasio, pada Minggu (22/3/2020) memperingatkan stok peralatan penting di rumah sakit akan habis dalam beberapa hari lagi.

Kota berjuluk Big Apple ini mencatatkan kasus Covid-19 terkonfirmasi tertinggi di Amerika Serikat (AS).

Bill de Blasio mengatakan bahwa jajaran rumah sakit di kota pimpinannya kini berada di titik puncak.

Baca juga: Begini Artis-artis AS Ingatkan Anak Muda Agar Tetap Tinggal di Rumah untuk Cegah Corona

"Terus terang, kita sekitar 10 hari lagi akan kekurangan ventilator (alat pernapasan), masker bedah, hal-hal yang diperlukan untuk menjaga sistem rumah sakit berjalan," kata de Blasio pada CNN, dikutip dari kantor berita AFP.

Pria kelahiran Manhattan, New York, itu juga memohon pada Presiden Donald Trump untuk memobilisasi militer dalam memacu produksi dan distribusi pasokan medis yang sangat dibutuhkan.

"Jika kita tidak mendapatkan lebih banyak ventilator dalam 10 hari ke depan, orang yang seharusnya tidak mati akan mati. Sesederhana itu," ucapnya.

Baca juga: AS Janjikan 27 Juta Alat Uji Virus Corona Tersedia Akhir Maret

Dia memperingatkan bahwa "yang terburuk belum datang" dan menyebut wabah virus corona ini "krisis terbesar di dalam negeri sejak Depresi Hebat" pada 1930-an.

"Itulah mengapa kita membutuhkan mobilisasi militer skala penuh dan kita membutuhkan Kongres untuk bertindak, seperti kita sedang menuju Depresi Besar berikutnya," tegas de Blasio.

"Lupakan bantuan dana ke maskapai sekarang. Berilah (dana itu) ke masyarakat. Ke rumah sakit. Ke kota, negara bagian dan kabupaten," tegasnya.

Baca juga: Ucapan Trump Soal Virus China Telah Memicu Kekerasan Terhadap Warga AS Keturunan Asia

Hampir 27.000 orang telah terinfeksi virus corona di Amerika Serikat, menurut penghitungan dari Johns Hopkins University.

Lebih dari 9.000 di antaranya tinggal di New York City, yang mencatatkan 60 kematian.

Kemudian untuk negara bagian New York sejauh ini 114 orang telah tewas, menurut penuturan Gubernur Andrew Cuomo pada wartawan, Minggu (22/3/2020).

Dia mengatakan telah meminta Korps Insinyur Angkatan Darat AS untuk membangun rumah sakit sementara, dan memerintahkan rumah sakit yang ada untuk meningkatkan kapasitas 50 persen.

Baca juga: Perang Lawan Corona, AS Siapkan Stasiun Medis dengan Total 4.000 Tempat Tidur

Cuomo menambahkan semua operasi non-esensial akan dihapus mulai Rabu mendatang, untuk membantu membebaskan ruang bagi pasien virus corona.

Menurutnya New York butuh 30.000 ventilator, yang masing-masing dapat menelan biaya hingga 40.000 dollar AS (sekitar Rp 675 juta).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com