NEW DELHI, KOMPAS.com - India, negara terpadat kedua di dunia, mengumumkan lockdown nasional pada Minggu (22/3/2020).
Lockdown yang menempatkan ratusan juta warga India dalam karantina mandiri ini ditujukan untuk mencegah penyebaran wabah virus corona.
"Ini adalah awal dari pertarungan yang panjang," tulis Perdana Menteri Narendra Modi di Twitter-nya.
"Orang-orang di negara ini telah mengumumkan hari ini bahwa kita dapat menghadapi dan mengalahkan tantangan sebesar mungkin jika kita yakin," lanjutnya.
Baca juga: Pemain Badminton India Terkejut Saat Tahu Ada Atlet Taiwan Terpapar Virus Corona
Sebelumnya, warga India sempat memberi apresiasi pada para pekerja medis, yang telah bekerja keras untuk mengobat pasien Covid-19.
Para warga berdiri di balkon pukul 17.00 kemarin, dengan bertepuk tangan dan membunyikan panci atau wajan, atas instruksi Modi.
India sebelumnya sudah menerapkan aturan karantina mandiri, lalu Minggu (22/3/2020) pemerintah mengimbau negara-negara bagian memberlakukan lockdown di distrik-distrik yang terkena virus.
Kini semakin banyak negara bagian dan teritori, termasuk ibu kota New Delhi, yang menerapkan aturan ini dan melarang semua kegiatan kecuali untuk layanan penting.
Baca juga: Empat Pelaku Pemerkosaan dan Pembunuhan di India Dihukum Gantung
Delhi, kota dengan populasi hampir 20 juta penduduk, akan menutup perbatasan daratnya mulai Senin pagi (23/3/2020), dan menutup toko-toko serta kantor swasta hingga 31 Maret.
Negara-negara lain juga menerapkan lockdown sebagian atau penuh, dengan banyak menutup perbatasan, membatasi pergerakan warganya, dan menghentikan operasional sebagian besar transport umum.
Beberapa seperti Bengala Barat dengan populasi lebih dari 90 juta, me-lockdown kota-kota besar tetapi tidak di pedesaan.
Baca juga: 8 WNI di India Positif Covid-19
Kereta api India juga membatalkan semua layanan kecuali kereta kota dan kereta barang sampai 31 Maret.
Penerbangan internasional sudah dilarang beroperasi sejak seminggu yang lalu, sementara sekolah, fasilitas hiburan dan monumen seperti ikon Taj Mahal telah ditutup.
Karantina mandiri, yang dinilai sebagai latihan untuk penguncian lebih lama, dilakukan ketika jumlah kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di India melonjak melewati 360, dengan 7 kematian.
Baca juga: Jual Urine Sapi untuk Atasi Virus Corona, Aktivis Politik India Ditangkap
Para ahli mengatakan kurangnya pengujian mungkin menyembunyikan skala sebenarnya dari krisis kesehatan.