Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona: Trump Larang Perjalanan dari Eropa ke AS Selama 30 Hari

Kompas.com - 12/03/2020, 13:38 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donakd Trump menyatakan, dia melarang perjalanan dari Eropa selama 30 hari ke depan di tengah wabah virus corona.

Presiden ke-45 itu menuturkan, sanksi itu bakal berlaku pada Jumat tengah malam waktu setempat (13/3/2020). Meski begitu, larangan itu tidak akan berlaku di Inggris.

Dilansir Sky News Kamis (12/3/2020), Trump menyalahkan Uni Eropa karena dianggap tidak bertindak cukup cepat untuk mencegah virus corona.

Baca juga: WHO Umumkan Virus Corona sebagai Pandemi Global

Dia beralasan, klaster AS dari virus yang sudah diumumkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebagai wabah global itu "diisi" oleh warga Eropa.

"Kami melakukan penyelamatan lewat aksi kami terhadap China," tuturnya merujuk kepada negara asal patogen dengan nama SARS-Cov-2 itu.

Dia mengatakan, kebijakan yang sama bakal diberlakukan juga di Benua Biru, seraya terus memantau perkembangannya untuk mempertimbangkan apakah larangan itu akan dicabut.

Juru bicara Kementerian Keamanan Dalam Negeri menerangkan, sanksi itu akan diterapkan kepada negara-negara yang masuk Area Schengen.

Antara lain Austria, Belgia, Republik Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Belanda, Norwegia, Swedia, Portugal, hingga Spanyol.

Baca juga: Corona Dinyatakan Sebagai Pandemik Penyebab IHSG Anjlok Hari Ini

Presiden 73 tahun itu sempat berucap larangan tersebut juga mencakup kargo dan barang impor. Namun, Gedung Putih mengklarafikasi hanya diterapkan pada terduga penderita.

Trump juga mengumumkan, dia akan memberlakukan keringanan pajak terhadap beberapa individu atau usaha untuk memperkecil dampak dari SARS-Cov-2.

Dia meginstruksikan Badan Usaha Kecil untuk memberi pinjaman lunak, supaya bisnis menengah bisa tetap bertahan di tengah wabah Covid-19, nama penyakit yang ditimbulkan.

"Ini bukanlah krisis finansial. Ini hanyalah gangguan sementara yang akan kami lewati baik sebagai bangsa maupun warga dunia," tegasnya.

Baca juga: Cerita Warga AS di Italia: Virus Corona Itu Nyata dan Mengerikan

Ini adalah perubahan sikap Trump setelah beberapa hari sebelumnya, dia berusaha menurunkan ketegangan akibat virus yang pertama kali terdeteksi di Wuhan itu.

Pemerintah setempat memberlakukan berbagai kebijakan setelah angka infeksi dari virus corona sudah mencapai lebih dari 1.000, dengan delapan orang meninggal.

Masyarakat memutuskan menghentikan kegiatan mereka, kemudian universitas memilih menghindari kuliah dengan cara tatap muka di kelas.

Kemudian liga basket bergengsi dunia, NBA, dalam keterangan resminya juga mengumumkan penghentian musim ini "hingga pemberitahuan lebih lanjut".

Keputusan tersebut diambil setelah laga Utah Jazz melawan Oklahoma City Thunder dibatalkan. Pasalnya center Jazz, Rudy Gobert, positif terinfeksi Covid-19.

Baca juga: Serangan Virus Corona: Trump Didesak Umumkan Darurat Nasional

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com