Kemudian selama sepekan penuh, publik dibuat bertanya-tanya apakah Mahathir akan memberikan kursi kekuasaan kepada mantan seteru politiknya, Anwar Ibrahim.
Sesuai dengan kesepakatan yang dibuat pada 2018, Mahathir akan menyerahkan kekuasaan kepada Anwar setelah dua tahun menjabat.
Namun, Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah secara mengejutkan memilih Muhyiddin sebagai PM pada 29 Februari.
Media Inggris The Guardian diwartakan Free Malaysia Today pada 4 Maret lalu menuduh Raja Malaysia melakukan "kudeta kerajaan".
Publik pun merespons dengan menyebut raja sudah bertindak adil. Sebab, dia mendaraskan keputusannya setelah bertemu semua anggota parlemen.
Baca juga: Mahathir Salahkan Anwar Ibrahim atas Krisis Politik Malaysia: Dia Terobsesi Jadi PM
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.