Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Virus Corona: PSK China Enggan Mengaku dari China

Kompas.com - 09/03/2020, 16:53 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber NYPost

WELLINGTON, KOMPAS.com - Dampak virus corona turut meliputi dunia prostitusi. Para Pekerja Seks Komersial (PSK) China kudu bersiasat agar tidak kehilangan pelanggan karena identitas "China" yang mereka bawa.

Di Selandia Baru contohnya, para PSK China mengganti identitasnya dengan tidak mencantumkan negara asalnya.

Mereka menggantinya dengan Korea, Jepang, atau "Asia" dalam iklan online mereka.

"Saya tidak menyebutkan bahwa saya orang China, dan saya menawarkan diskon besar, tapi klien tetap menghindari kami seolah-olah kami adalah virusnya," kata seorang PSK asal China, dikutip dari New Zealand Herald.

Wanita yang enggan disebut namanya itu mengatakan dia telah mengganti kewarganegaraannya ke "Asia" dalam beberapa direktori seks online.

Baca juga: Wanita Ini Diceraikan Suami karena Berhubungan Seks dengan Anak Tirinya

Meski begitu, pendapatannya tetap menurun sekitar separuh dari biasanya, dalam dua minggu terakhir.

"Bisnis sedang surut dan tidak pernah seburuk ini sebelumnya," ungkapnya.

Padahal wanita itu adalah penduduk Selandia Baru dan belum kembali ke Negeri "Tirai Bambu" dalam delapan tahun terakhir.

Namun tetap saja kliennya tidak peduli, dan melihatnya sebagai "orang dari Wuhan", tempat virus corona yang mematikan itu berasal.

Catherine Healy, seorang aktivis hak-hak PSK di Selandia Baru, mengatakan ini adalah "masa yang sangat mengkhawatirkan bagi pekerja seks".

"Kami prihatin dengan kemampuan orang memghindari virus ini dan bertahan secara finansial," kata Healy pada New Zealand Herald.

Dalam Undang-Undang Reformasi Prostitusi 2003, hanya warga negara dan penduduk Selandia Baru yang diizinkan bekerja di industri seks.

Baca juga: Pelaku Video Seks 3 Pria 1 Wanita di Garut Dituntut hingga 5 Tahun Penjara

Pilih-pilih klien

Persoalan berbeda dihadapi Lisa Lewis, seorang PSK terkemuka di Selandia Baru.

Kepada New Zealand Herald, Lisa mengungkapkan dia melakukan tindakan pencegahan agar tidak tertular virus corona, dengan melakukan skrining klien.

"Saya memberi tahu klien bahwa mereka tidak dapat melakukan pemesanan jika mereka batuk, sakit tenggorokan, atau gejala pilek dan flu."

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com