Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Keluarkan Larangan Perjalanan Wisata Dalam Negeri Termasuk yang Bersifat Keagamaan

Kompas.com - 07/03/2020, 13:59 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Aljazeera

TEHERAN, KOMPAS.com - Otoritas Iran pada Jumat (06/03/2020) terpaksa membatasi perjalanan wisata di dalam negerinya setelah meningkatnya angka kematian di negara republik Islam tersebut.

Juru bicara kementerian kesehatan, Kianoush Jahanpour mengumumkan bahwa sebanyak 124 di negaranya tewas karena virus corona. Sementara kasus infeksinya sebesar 4.747 kasus.

Pengumuman itu muncul saat para pejabat membahas kekhawatiran tentang penutupan lembaga pendidikan sebagai alasan untuk melakukan perjalanan ke berbagai tempat liburan di negara itu.

Kantor berita semi resmi di Iran juga menunjukkan jalur lalu lintas kendaraan yang panjang yang berusaha mencapai pantai Kaspia.

Baca juga: Di Iran, dalam Sehari Bertambah 1.000 Kasus Baru Infeksi Virus Corona

Pada Kamis (05/03/2020), pemerintah Iran mengatakan akan memiliki pos pemeriksaan untuk membatasi perjalanan antara kota-kota besar dalam upaya untuk mencegah penyebaran virus corona lebih luas.

Pejabat Iran juga membatalkan salat jumat di seluruh negeri untuk mencegah terjadinya penularan pada pertemuan besar terkait virus tersebut.

Di Teheran, petugas pemadam kebakaran tampak menyemprotkan desinfektan ke etalase toko dan ATM di sepanjang Valiasr Avene, salah satu jalan utama di kota Teheran.

Sejauh ini Iran memiliki angka kematian dan infeksi tertinggi sebab virus corona di luar daratan utama China.

Baca juga: Virus Corona di Iran: Belasan Mayat Terbungkus Tas Hitam di Rumah Duka Beheshte Masoumeh

Perjalanan Wisata yang Ditangguhkan Termasuk Wisata Spiritual

Sementara itu, perusahaan teknologi ruang angkasa yang berbasis di Colorado, Maxar Technologies melaporkan foto penampakan Tempat Suci Hazrat Fatima Masumeh di Qom, Iran dari satelit.

Di foto itu tampak tempat suci Fatima Masumeh di Qom yang identik dengan kubah emasnya. Salah satu tempat suci di Iran setelah Mashhad. 

Tempat suci Hazrat Fatima Masumeh merupakan salah satu destinasi ibadah di Iran yang kerap dikunjungi peziarah layaknya Ka'bah di Mekah, Arab Saudi.

Bedanya, peziarah yang datang ke tempat suci ini berasal dari kalangan Muslim Syiah. Di dalam akidah Islam Syiah, perempuan yang memiliki hubungan darah dengan salah satu Imam 12 diberi gelar wanita suci. 

Baca juga: Arab Saudi: Iran Harus Bertanggung Jawab atas Wabah Virus Corona

Setiap tahun, ribuan Muslim Syiah melakukan perjalanan spiritual ke Qom untuk menghormati Fatima Masumeh dan berdoa di sana.

Foto itu menunjukkan jalanan dan halaman di sekitar tempat suci itu kosong. Pemerintah Iran memang sedang memberlakukan larangan keluar ke tempat umum dan bertemu dalam acara besar dengan banyak orang untuk menghentikan penyebaran virus corona. Oleh karenanya, salat jumat di Iran pun ditiadakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com