Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah 9 Tahun 'Mati', Futaba Hidup Lagi demi Olimpiade

Kompas.com - 06/03/2020, 11:48 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

FUTABA, KOMPAS.com - Setelah sembilan tahun ditutup, kota Futaba dibuka lagi jelang dimulainya Olimpiade Tokyo 2020.

Pembukaan kembali Futaba dilakukan pada Rabu (4/3/2020), dengan pencabutan larangan masuk yang sempat dipasang pemerintah.

Pencabutan larangan masuk ini dilakukan beberapa minggu sebelum obor Olimpiade tiba di kota lain di prefektur Fukushima.

Obor legendaris itu diperkirakan akan melewati Futaba dalam perjalanan estafetnya.

Baca juga: Olimpiade Tokyo 2020, IOC Putuskan Ketentuan Baru tentang Pembawa Bendera

Namun, akses yang dibuka hanya area satu mil persegi dekat stasiun kereta utama Futaba.

Stasiun itu dijadwalkan dibuka lagi pada Maret, yang akan menghubungkan lagi Futaba dengan wilayah-wilayah lainnya sejak bencana sembilan tahun lalu.

Setelah gerbang pos pemeriksaan dibuka pada Selasa malam, pejabat setempat langsung memasang papan nama di kantor baru mereka di Futaba.

Wali Kota Futaba, Shiro Izawa, mengatakan dirinya tidak sanggup menggambarkan perasaannya, setelah akhirnya kota asalnya bisa dihidupkan lagi.

"Saya berjanji untuk terus mendorong pemulihan dan rekonstruksi," janji Shiro, dikutip dari Independent.

Baca juga: Mengenal Kakebo, Budaya Menabung Orang Jepang agar Jadi Kaya

Pejabat kota juga mengatakan mereka berharap para penghuni lawas Futaba akan kembali.

Namun mereka juga sadar, kekhawatiran tentang radiasi di sana dapat menghambat keinginan para warga Futaba terdahulu untuk melakukannya.

Laporan dari The Japan Times menyebutkan, penduduk Futaba telah membangun kehidupan baru di tempat lain setelah dievakuasi.

Di antara mereka hanya 10 persen yang mengatakan ingin kembali ke Futaba.

Futaba ditutup dalam rangka evakuasi, setelah bencana di pembangkit nuklir Fukushima Daiichi terjadi pada 11 Maret 2011.

Saat itu, gempa bumi Tohoku berkekuatan 9,1 magnitudo memicu keruntuhan tiga reaktor di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi.

Baca juga: Otoritas Fukushima Pastikan Pawai Obor Olimpiade Aman dari Ancaman Radiasi

Pemerintah Jepang langsung memerintahkan evakuasi dilakukan sampai radius 20 kilometer dari lokasi pembangkit listrik.

Evakuasi langsung dilakukan saat itu juga setelah radiasi dalam jumlah besar terangkat ke atmosfer.

Akibatnya, 7.000 penduduk Futaba harus mengungsi dari rumah mereka.

Pemerintah juga menerapkan larangan masuk ke Futaba, kota yang terletak sekitar 4 kilometer dari pembangkit nuklir yang hancur.

Dua kota lain juga dibuka lagi

Pecabutan larangan masuk juga diterapkan di kota Okuma pada Rabu kemarin dan Tomioka pada 10 Maret mendatang.

Futaba, Okuma, dan Tomioka adalah tiga dari tujuh kota yang ditetapkan pemerintah sebagai "zona sulit kembali" setelah insiden nuklir terjadi.

Para petinggi Jepang pada Januari lalu bertemu untuk membahas pembukaan kembali kota-kota.

Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan, dia berharap pemulihan di prefektur akan dipercepat untuk mengantisipasi masuknya pengunjung ke Olimpiade.

Baca juga: Olimpiade Tokyo 2020, Hingga Kini Tak Ada Kata Penundaan atau Pembatalan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com