BEIJING, KOMPAS.com - Kasus infeksi virus corona di China mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir, tapi di luar Negeri "Panda" jumlahnya meningkat.
Penurunan jumlah infeksi virus corona diumumkan oleh Komisi Kesehatan Nasional China pada Minggu (1/3/2020).
Di hari tersebut jumlah kasus infeksi di China menurun jadi 202 kasus baru, dari yang biasanya mencapai ribuan per harinya.
Menurunnya jumlah kasus infeksi baru di Negeri "Tirai Bambu" dilandasi oleh menurunnya jumlah kasus di Provinsi Hubei, tempat virus mematikan ini pertama kali muncul.
Minggu kemarin Provinsi Hubei Tengah melaporkan jumlah kasus infeksi Covid-19 tidak sampai 200 kasus, tepatnya 196 kasus baru.
Angka ini menurun drastis dari sehari sebelumnya yang mencapai 570 kasus baru. Jumlah ini juga terendah sejak 24 Januari 2020.
Penurunan ini dipicu oleh menyusutnya jumlah kasus baru di Wuhan, tempat virus mematikan ini pertama kali muncul pada Desember lalu.
Kantor berita Reuters mengungkapkan, kasus infeksi baru virus corona di Wuhan sebanyak 193 pada Minggu, terendah sejak 24 Januari 2020.
Dikarenakan penurunan jumlah infeksi ini, satu dari 16 rumah sakit darurat yang dibangun di Wuhan, China, ditutup.
Baca juga: Kemenkes Bantah 238 WNI dari Wuhan Tidak Dites Corona karena Mahal
Kabar ini disiarkan oleh stasiun televisi pemerintah, CCTV, pada Senin (2/3/2020). Rumah sakit itu ditutup setelah memulangkan pasien terakhir yang pulih dari Covid-19.
Rumah sakit yang ditutup ini adalah yang pertama dibangun di Wuhan sebagai rumah sakit darurat untuk mengobati pasien virus corona.
Dilansir dari Reuters, CCTV melaporkan rumah sakit ini ditutup setelah memulangkan 34 pasien yang baru sembuh.
Kabar baik menyelimuti China, tapi tidak demikian dengan negara-negara lainnya. Sampai hari ini (2/3/2020) sejumlah negara melaporkan penambahan kasus baru dan kasus pertamanya.
Senin pagi Indonesia mengumumkan dua kasus baru virus corona. Penderitanya adalah dua WNI yang sempat melakukan kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia.
"Orang Jepang bertemu siapa, ditelusuri dan ketemu. Ternyata orang yang terkena virus corona berhubungan dengan dua orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," kata Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Senin (2/3/2020).
"Dicek dan tadi pagi saya dapat laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," tutur Jokowi.
Baca juga: Khawatir Tempat Publik Ditutup akibat Corona, Warga Borong Sembako di Mal Kelapa Gading
Sementara itu di Italia, jumlah kasus infeksi virus corona bertambah 50 persen dalam sehari. Dari 1.128 kasus pada Sabtu (29/2/2020) menjadi 1.694 pada Minggu (1/3/2020).
Peningkatan jumlah ini diumumkan oleh Kepala Badan Perlindungan Sipil Italia, Angelo Borrelli, dalam sebuah konferensi pers di Roma.
Untuk jumlah korban meninggal sampai berita ini dirilis sudah 34 orang kehilangan nyawa. Sementara itu jumlah pasien yang sembuh 83 orang.
Baca juga: Kasus Infeksi Virus Corona di Italia Meningkat 50 Persen dalam Sehari
Sampai Senin (2/3/2020) jumlah kasus infeksi virus corona di Korea Selatan sebanyak 4.335 kasus dengan korban meninggal 26 orang.
Dari jumlah tersebut, 60 persennya terkait dengan Gereja Shincheonji, sebuah sekte sesat yang dipimpin Lee Man-hee.
Pemerintah kota Seoul telah meminta jaksa untuk menjerat Lee dan 11 pemimpin lainnya di gereja itu dengan pasal pembunuhan, setelah sekte Gereja Shincheonji menyerahkan daftar palsu anggotanya kepada pihak berwenang.
Sekte tersebut berdalih, para anggotanya akan menerima stigma sosial dan diskriminasi jika kepercayaan mereka diketahui publik.
"Jika mereka secara aktif mengambil langkah-langkah awal, kita bisa mencegah ledakan kasus Covid-19 di Daegu dan Provinsi Gyeongbuk Utara, juga kematian beberapa orang," keluh Wali Kota Seoul, Park Won-soon.
Baca juga: Pemimpin Sekte Sesat di Korea Selatan Dijerat Pasal Pembunuhan Terkait Penyebaran Virus Corona
Virus corona Covid-19 merenggut 12 nyawa lagi di Iran. Jumlah kematian akibat virus tersebut kini menjadi 66 sampai Senin (2/3/2020).
"Terbaru kita memiliki 523 kasus infeksi baru dan 12 kematian, jadi total kasus infeksi menjadi 1.501 sampai sekarang dan jumlah kematian 66," ungkap Wakil Menteri Kesehatan Iran, Alireza Raisi di televisi pemerintah, dikutip dari Reuters.
Baca juga: Pembantu Pemimpin Tertinggi Iran Meninggal karena Corona, Timur Tengah Hadapi Ancaman Tertinggi
Infeksi virus corona juga mencapai Negeri "Uncle Sam" dengan total 88 kasus sampai Senin (2/3/2020) dan dua orang meninggal.
Para ahli menyebut kasus tersebut menandai fase baru wabah virus corona yang meresahkan di Amerika Serikat.
Baca juga: Fase Baru Virus Corona di Amerika Tidak Terdeteksi, Ahli Peringatkan
Awalnya, seorang wanita berusia 50 tahun dari Solano County dites positif terinfeksi virus ini pada 26 Februari.
Kasusnya merupakan yang pertama di Amerika Serikat, yang kemudian diketahui sebagai penyebaran komunitas.
Sebab, wanita tersebut tidak memiliki riwayat perjalanan ke daerah yang terkena dampak virus corona.
Bahkan, tidak berinteraksi langsung dengan orang yang memiliki penyakit Covid-19.
Kasus kedua dengan penyebaran komunitas juga terjadi pada sepasang suami istri dari Santa Clara County.
Dari laporan itu menunjukkan penyebaran virus corona kemungkinan beredar di setidaknya pada dua komunitas di AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.