Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembantu Pemimpin Tertinggi Iran Meninggal karena Corona, Timur Tengah Hadapi Ancaman Tertinggi

Kompas.com - 02/03/2020, 18:39 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Arab News

DUBAI, KOMPAS.com - Sejak pembantu Pemimpin Tertinggi Iran meninggal dunia karena virus corona pada Senin (02/03/2020), Kementerian Kesehatan Kuwait juga melaporkan adanya 10 kasus terbaru warga yang terinfeksi virus corona dalam waktu 24 jam saja.

Pemerintah di Timur Tengah kerap meminta rakyat mereka untuk melakukan pencegahan, termasuk menghindari tempat umum.

Berikut ini intisari laporan terkini berdasarkan kasus-kasus infeksi virus corona di negara-negara Timur Tengah yang terjangkit dilansir dari Arab News:

Semua waktu yang tertulis berdasarkan GMT (Greenwich Mean Time) atau sekitar 7 jam lebih lambat dari waktu Indonesia bagian Barat (WIB).

10:35- Sebanyak 66 orang dinyatakan tewas karena virus corona dan 1.501 orang terinfeksi di Iran. Hal ini dikonfirmasi oleh wakil Kementerian Kesehatan Alireza Raisi.

10:07- Arab Saudi masih bebas dari kasus infeksi virus corona berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan Saudi, Tawfiq al-Rabiah dalam Konferensi Pers. Lebih dari 290 orang yang diduga mengidap virus corona ternyata negatif.

09:16- Irak baru saja mengonfirmasi dua kasus baru infeksi virus corona, keduanya baru kembali dari Iran berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan pada Senin (02/03/2020). Total angka infeksi di Irak saat ini mencapai 21 orang.

Dua kasus baru tersebut ditemukan di Baghdad, ibukota Irak. satu orang yang terinfeksi adalah warga Iran yang berstatus pelajar di Irak dan baru saja kembali dari tanah airnya. Sedangkan 20 orang lainnya adalah warga Irak yang baru kembali dari Iran.

Baca juga: Cegah Corona di Gereja, Ini Imbauan KAJ untuk Umat Katolik

08:16- Radio Negara Iran mengabarkan bahwa Mohammad Mirmohammadi, pembantu Pemimpin Tertinggi Iran wafat di usia 71 tahun karena virus corona.

Dewan menyarankan Khamenei sekaligus meminta menyelesaikan perselisihan antara pemimpin tertinggi dan parlemen.

Juru bicara luar negeri Abbas Mousavi membuka konferensi pers secara daring karena kondisi penyebaran virus corona. Dia juga menolak tawaran bantuan dari AS.

Mousavi mengatakan, "Kami tidak mengandalkan bantuan seperti itu dan kami tidak siap menerima bantuan verbal."
Selain itu, Iran juga menyampaikan kecurigaannya terhadap niat AS dan menuduh pemerintah AS berusaha melemahkan semangat Iran terkait wabah virus corona.

Sementara itu, Kedutaan Inggris di Iran mulai melakukan evakuasi terhadap warganya di Iran. Menurut kedutaan Inggris untuk Iran, staf penting yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan kritis akan tetap ada namun, "Jika situasi memburuk, kemampuan kedutaan Inggris untuk memberi bantuan kepada warga Inggris di Iran mungkin terbatas."

Di Iran, pemerintah menutup sekolah dan universitas untuk menghentikan penyebaran virus.

Sementara itu, kebanyakan masjid Syiah justru dibuka karena petugasnya membersihkan beberapa situs ibadah yang kerap dicium dan disentuh jemaahnya seperti di Mashhad dan Qom.

Kepolisian Iran juga telah menangkap seorang pria yang mengunggah video dirinya menjilati logam kuil Imam Reza di Mashhad, salah satu situs orang suci Syiah. Pria itu sengaja menjilat logam tersebut untuk "memungkinkan orang lain mengunjungi kuil dengan tenang."

07:10- Kementerian Kesehatan Kuwait mengumumkan 10 kasus terbaru dalam 24 jam. Saat ini total angka infeksi di Kuwait sebanyak 55 kasus.

Seluruh pasien sudah ditangani di rumah sakit dan dikarantina.

Baca juga: 2 Warga Terinfeksi Corona, Menkes Sebut Ada Sisi Positifnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com